SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ketahanan pangan di Wonogiri dalam kondisi baik.

Solopos.com, WONOGIRI — Ketahanan pangan di daerah Kabupaten Wonogiri secara makro dalam kondisi baik. Terdapat peningkatan produksi pangan antara lain, padi, jagung, ubi kayu, dan kacang tanah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri, Tri Luwarso, mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri, Safuan, mengatakan empat komoditas pangan itu surplus banyak berdasarkan data ketersediaan pangan Januari-Agustus 2017.

Dia menyampaikan ketersediaan pangan melalui upaya pengelolaan produksi padi mampu surplus 159.781 ton. Komoditas lainnya juga mengalami surplus, jagung sebanyak 210.623, kacang tanah sebanyak 23.653, dan ubi kayu sebanyak 10.523. “Komoditas pangan pokok di Wonogiri adalah beras dan ubi kayu, keduanya saat ini masih surplus,” ujarnya di kantornya, Jumat (3/11/2017).

Menurutnya, peningkatan produksi pangan itu tidak lepas dari lima faktor pembangunan pertanian, yakni perbaikan infrastruktur perbenihan, penguatan kelembagaan kelompok tani, dan penguatan penyuluhan dan tenaga penyuluh.

“Selain itu, dilakukan perbaikan pembiayaan pertanian melalui perluasan akses petani ke sistem pembiayaan dan penciptaan sistem pasar pertanian yang menguntungkan petani,” jelasnya.

Sementara tiga komoditas pangan lainnya, kedelai, kacang hijau, dan ubi jalar mengalami peningkatan produksi tetapi ketersediaannya minus. Kedelai minus 9.538 ton, kacang hijau minus 68 ton dan ubi jalar minus 207 ton. Sementara produksi daging selain selain meningkat juga mampu surplus sebanyak 828 ton.

Data dari Dislapernak menunjukkan populasi sapi di Kabupaten Wonogiri mencapai sekitar 157.000 ekor. Sebanyak 40% di antaranya adalah sapi betina. Hal itu menjadikan Wonogiri sebagai salah satu sentra penghasil sapi di Jawa Tengah.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, melalui Sekda Wonogiri, Suharno, ketika Rakor Dewan Ketahanan Pangan, beberapa hari lalu, mengharapkan dukungan seluruh OPD untuk memperkuat sinergi program dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Penguatan itu dilakukan melalui peningkatan produksi pangan, perbaikan gizi masyarakat, perbaikan infrastruktur, dan memperhatikan kesejahteraan petani sebagai pelaku produksi.

Menurutnya, pencapaian ketersediaan energi di Wonogiri telah melebihi angka kecukupan energi (AKE) yakni 4.232 KKAL/kapita/hari dari AKE nasional yang hanya 2.200 KKAL/kapita/hari atau tercapai 192,36 persen. Sementara ketersediaan protein juga melebihi angka kecukupan protein (AKP) sebesar 118,95 gram/kapita/hari dari AKP nasional sebesar 57 gram/kapita/hari atau naik 208,68 persen. “Artinya, Wonogiri mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya