SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Produksi padi di sejumlah daerah di Bantul, pada panen saat ini mengalami penurunan hingga 50 persen. Serangan berbagai hama penyakit beberapa waktu terakhir memicu penurunan produksi padi.

Bendahara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Wukirsari, Imogiri, Bandiman kepada Harian Jogja, Sabtu (5/8) mengungkapkan, penurunan produksi padi pada panen Juli hingga Agustus ini berkisar antara 25-50 persen. Di desanya terdapat sekitar 68 hektare lahan yang telah dan baru akan dipanen dalam waktu dekat. Di antaranya terdapat di bulak Manggung, Bendo, Singosaren dan Sindet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di Wukirsari, lahan oncoran sekitar 68, 26 hektare yang masih menanam padi. Dari yang sudah panen terjadi penurunan sampai 50 persen, memang belum semuanya panen,” ujarnya.

Menurut dia, tiap satu hektare padi di Wukirsari biasanya menghasilkan 7,8 ton, namun kini tak lagi sebanyak itu. Penurunan produksi padi disebabkan serangan hama penyakit beberapa waktu terkahir seperti wereng dan kresek atau Bacterial Leaf Blight (BLB). Meski serangan wereng tak menyebabkan padi puso total menurut Bandiman tonase produksi menurun drastis. Wereng menyerang saat padi baru berumur 25 hari.

Padahal saat ini harga gabah tengah naik yakni Rp3.500 per kilogram sedangkan beras Rp7.100 per kilogram. Kondisi tersebut menurut Bandiman sangat menyulitkan ekonomi petani.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya