SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Badan Pusat Statistik (BPS) mentargetkan produksi padi tahun 2009 diperkirakan sebesar 63,84 juta ton atau meningkat 3,51 juta ton (5,83%) dibanding produksi tahun 2008.

Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Senin (2/11). Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 515,31 ribu hektar (4,18%) dan produktivitas sebesar 0,77 kuintal/hektar (1,57%).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2009 yang relatif besar terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan penurunan produksi diperkirakan terjadi antara lain di Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu BPS juga memperkirakan produksi jagung tahun 2009 mencapai 17,66 juta ton pipilan kering, meningkat 1,34 juta ton (8,22%) dibandingkan 2008. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 192,42 ribu hektar (4,81%) dan produktivitas sebesar 1,32 kuintal/hektar (3,24%).

“Perkiraan kenaikan produksi jagung tahun 2009 yang relatif besar terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Sementara penurunan produksi diperkirakan terjadi antara lain di Provinsi Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, dan Bengkulu,” jelasnya.

Sedangkan untuk produksi kedelai tahun 2009 ini diperkirakan mencapai 966,47 ribu ton biji kering atau naik 190,76 ribu ton (24,59%) dibanding 2008. Kenaikan produksi tahun 2009 diperkirakan terjadi karena naiknya luas panen seluas 137,24 ribu hektar (23,22%) dan produktivitas sebesar 0,14 kuintal/hektar (1,07%).

Perkiraan kenaikan produksi kedelai tahun 2009 yang relatif besar terjadi di Provinsi Jawa Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, dan Lampung. Sementara penurunan produksi diperkirakan terjadi antara lain di Provinsi Maluku Utara dan Papua Barat.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya