Produksi Masif Smartphone Picu Perubahan Iklim Global

Solopos.com, SOLO - Riset membuktikan pertumbuhan produksi smartphone dalam satu dekade terakhir berkontribusi perubahan iklim global secarfa ekstrem. Emisi yang disebabkan smartphone didorong oleh proses produksi masif yang makin memperparah kondisi bumi.

Peneliti menemukan bahwa emisi relatif dari smartphone diperkirakan akan tumbuh dari 4% pada 2010 menjadi 11% pada 2020, mengecilkan kontribusi dari PC, laptop dan display komputer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

2 Anak-Anak Positif Corona di Solo Diduga Tertular Lewat Transmisi Lokal

Dilansir The Conversation, Kamis (23/4/2010) bahkan emisi yang disebabkan oleh ponsel cerdas akan melonjak dari 17 menjadi 125 megaton setara dengan Co2 per tahun. Bagian terbesar dari hal ini bukan disebabkan oleh penggunaan perangkat, melainkan oleh produksinya.

Sehingga disarankan, ketika ingin memerangi perubahan iklim jangan sering bergonta-ganti smartphone. Minimal dua tahun setelah ponsel tersebut digunakan.

Ketika laju pergantian ponsel meningkat, maka limbah juga semakin meningkat. Perbandingan dengan jejak karbon di Kanada adalah sekira 730 MtCO2 pada 2016 dan diperkirakan akan turun pada 2020. Walaupun pertumbuhan smartphone dan pusat data tidak berhubungan, tetapi itu adalah pertumbuhan yang melelahkan dalam komunikasi seluler.

Solo Masih Darurat Corona, Kemenag Imbau Salat Tarawih Di Rumah Saja

Pertumbuhan yang luar biasa sekaligus tidak berkelanjutan dalam jejak emisi semua perangkat keras ini hanya ada untuk satu tujuan. Mendukung dan melayani dunia perangkat lunak. Dengan kata lain, perangkat keras yang melakukan pekerjaannya.

Di tingkat masyarakat ini harus menuntut agar semua pusat data berjalan secara eksklusif pada energi yang terbaru. Sedangkan di tingkat individu, dapat mendaur ulang ponsel yang lama, karena sejauh ini hanya satu persen dari smartphone yang di daur ulang.