Harianjogja.com, KULONPROGO – Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo meminta petani di wilayahnya membuat gebrakan untuk mengangkat potensi produksi jagung. Hasto meminta agar produksi jagung dikelola menjadi produk kemasan ketika sampai di pasaran.
Dia mengungkapkan, dengan menjual dalam bentuk produk kemasan maka keuntungan yang akan diperoleh akan jauh lebih besar ketimbang menjualnya hanya berwujud jagung seperti saat ini.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Konsepnya, menurut dia, sama seperti proses mengemas gula curah menjadi minuman siap saji yang sudah digagas lebih dulu.
“Buat apa kalau menjual produk pertanian ini dengan wujud masih berupa jagung. Keuntungannya sedikit. Nanti kami arahkan untuk menciptakan terobosan agar jagung ini bisa dijual dalam bentuk produk kemasan. Entah itu makanan atau produk lainnya,” ujar Hasto usai memberikan sambutan di panen raya jagung yang dilakukan di Dusun Kalisalak, Kamis (7/11/2013).
Lebih lanjut Hasto memberikan gambaran, dalam satu kilogram jagung, petani hanya mendapatkan harga jual maksimal Rp3.000. Sementara jika jagung mampu diolah dalam produk lain ketika dijual di pasaran, maka Hasto meyakini keuntungannya lebih dari itu.
Dia membocorkan, saat ini ada salah satu investor lokal yang akan mengembangkan usaha jagung untuk pakan ternak. Praktiknya, jagung tersebut akan dicampur dengan tanaman enceng gondok. Setelah menjadi produk olahan kemudian dijual dalam bentuk kemasan untuk pakan ternak sapi.
“Investor itu berasal dari Lendah. Praktik jagung untuk pakan ternak sudah kami coba di Panjatan,” terangnya.