SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Capaian produksi ikan di Kulonprogo pada 2016 hanya mencapai 13.458 ton

Harianjogja.com, KULONPROGO-Produksi ikan budi daya di Kulonprogo cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kondisi tersebut diprediksi mulai membaik tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penurunan produksi ikan budi daya paling signifikan terjadi pada 2016 lalu. Capaian pada tahun lalu hanya mencapai 13.458 ton, jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 14.338 ton. Pada 2014, produksi ikan 14.324 ton dan pada 2013 sebanyak 13.810 ton.

Penyebab utamanya adalah adanya pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang mau tidak mau mengurangi luasan budi daya di Temon. “Produksi perikanan di Temon saja turun 29,17 persen,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo Sudarna, Jumat (10/11/2017).

Sudarna mengaku belum bisa menyebutkan secara pasti capaian produksi ikan budi daya hingga awal November ini. Meski begitu, dia optimis grafiknya sedang bergerak naik sebagai hasil dari berbagai upaya yang sudah dilakukan. “Produksi ikan budi daya sudah menunjukkan tren positif. Beberapa kelompok sudah memanen hasil budidaya, baik yang mandiri maupun difasilitasi pemerintah,” ujar Sudarna.

Sebelumnya, Kepala Seksi Bina Usaha DKP Kulonprogo, Lely Marwati menyebut minimnya ketersediaan air sebagai salah satu permasalahaan budi daya ikan di Kulonprogo. Itulah mengapa masyarakat cenderung diarahkan membudidayakan lele. “Lele tidak membutuhkan air yang terlalu banyak jika dibandingkan dengan ikan jenis lain, seperti bawal atau nila,” ungkap Lely.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya