SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)--Produksi gula di Pabrik Gula (PG) Tasikmadu jauh dari optimal selama belasan tahun terakhir. Hal itu menyusul penyusutan lahan pertanian tanaman tebu di eks Karesidenan Surakarta mencapai sekitar 50% sejak tahun 1998.

Kepala Pengolahan PG Tasikmadu, Krisno Nugroho, dalam penjelasannya kepada wartawan menyebutkan saat ini luas areal lahan tanaman tebu pemasok bahan baku gula ke pabriknya hanya mencapai 6.000 hektare. Dalam satu tahun, ujarnya, PG Tasikmadu mampu menghasilkan 312.000 kuintal gula dari total kapasitas yang dimiliki sebesar 400.000 kuintal atau 40.000 ton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat musim giling, kemampuan produksinya antara 2.300-2.500 kuintal/hari, dari bahan baku sebanyak 32.000 kuintal tebu. Jika lama musim giling berkisar 130 – 150 hari, perkiraannya produksi selama satu tahun adalah sekitar 312.000 kuintal,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela acara jumpa pers Selamatan Giling 2010 PG Tasikmadu di kompleks pabrik setempat, Minggu (18/4) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Krisno Nugroho menyebutkan, jika dibandingkan jumlah kebutuhan gula nasional sebesar 3,5 juta ton/tahun, PG Tasikmadu hanya mampu memberikan kontribusi kurang dari 1%. Namun meski tidak optimal, dia menyebutkan total produksi gula PG Tasikmadu mengalami kecenderungan peningkatan dengan besaran mencapai 13% dari angka produksi lima sampai enam tahun sebelumnya.

Dia mengatakan, meningkatkan kemampuan produksi itu di antaranya karena upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan karena luas lahan tanaman tebu yang dimungkinkan terus menyusut. Sejak bergulirnya reformasi pada tahun 1998 lalu, ujar Krisno, petani di Indonesia lebih memilih tanaman non tebu karena dinilai lebih menguntungkan, terutama padi.


try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya