SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani tebu (Dok/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, KUDUS—Administrator Pabrik Gula Rendeng Kudus Toto Sudarto mengungkapkan hasil lelang gula hasil produksi PG Rendeng cenderung stabil dan belum terpengaruh peredaran gula rafinasi.

“Jika sejumlah kalangan menganggap di pasaran ada peredaran gula rafinasi maupun gula yang diduga masuk ke Tanah Air secara ilegal, hingga kini proses lelang gula pasir di Kudus berkisar antara Rp8.275 hingga Rp8.500 per kilogramnya,” ujarnya, seperti dikutip Antara, Minggu (24/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, lanjut dia, mayoritas pelaku usaha di Kudus juga menggunakan gula pasir hasil produksi PG Rendeng sehingga menjadi salah satu indikasi bahwa mereka menganggap harga jualnya tidak berbeda jauh dengan harga jual di pasaran.

Ia mengakui, belum mendapatkan informasi dari mitra PG Rendeng, seperti kelompok petani tebu soal adanya gula rafinasi atau gula ilegal masuk pasar Kudus dan sekitarnya.

Sebetulnya, kata dia, berdasarkan data yang ada kapasitas produksi gula putih secara nasional memang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Untuk memenuhi kekurangan tersebut, tentunya pemerintah pusat sudah memiliki solusi termasuk kemungkinan mendatangkan gula putih dari luar negeri,” ujarnya.

Kasi Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Sofyan Dhuhri mengungkapkan, informasi adanya peredaran gula rafinasi maupun gula selundupan hingga kini belum terlihat di pasaran.

Informasi tersebut, lanjut dia, sudah ditindaklanjuti lewat pengawasan di lapangan, namun tidak menemukan peredarannya hingga di Kudus.

Pantauan harga jual gula pasir di sejumlah pasar tradisional di Kudus, katanya, selama ini cukup stabil dengan harga jual eceran sebesar Rp9.500/kg.

Harga jual gula pasir tersebut, kata dia, tidak hanya bulan ini, melainkan sebelum Lebaran harga jualnya juga cukup stabil.

“Informasi harga lelang gula hasil produksi PG Rendeng Kudus juga tidak terlihat ada fluktuasi harga yang cukup mencolok sehingga dianggap belum terpengaruh peredaran gula rafinasi. Kalaupun dianggap ada penurunan harga jual dimungkinkan karena faktor lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya