SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com,&nbsp;</strong><strong>SURABAYA</strong> — Produksi garam rakyat nasional tahun ini diprediksi bisa <a title="Blitar Siap Pasok Telur Ayam ke DKI Jakarta" href="http://madiun.solopos.com/read/20180709/516/927009/blitar-siap-pasok-telur-ayam-ke-dki-jakarta">mencapai</a> 2,5 juta ton pada masa musim panen akhir Juni-September 2018. Prediksi itu disampaikan Ketua&nbsp;<span>Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur,&nbsp;<span>M. Hasan.</span></span></p><p><span>M. Hasan mengatakan produksi yang cukup melimpah tahun ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mendukung. Kondisi itu berbeda bila dibandingkan masa panen 2016, di mana terjadi cuaca buruk yang menyebabkan petani garam gagal panen.</span></p><p><span>"Kalau menurut perkiraan cuaca tahun ini cukup baik sampai Desember nanti. Jadi kami yakin produksi secara nasional kita bisa mencapai 2,5 juta ton, dan khusus Jatim produksinya 1,1 juta ton," jelas M. Hasan di Surabaya, Selasa (10/7/2018).</span></p><p><span>Dia mengatakan proyeksi tahun ini lebih meningkat dibandingkan panen garam 2017 yang hanya mencapai 1,7 juta ton. Jumlah produksi yang tidak mencapai 2 juta ton ini dipengaruhi oleh sisa-sisa gagal panen yang terjadi pada 2016.</span></p><p>Selain faktor cuaca yang bersahabat, lanjut Hasan, peningkatan produksi garam rakyat tahun ini juga <a title="Seragam Gratis untuk Murid SD-SMP Tulungagung Masih Dilelang" href="http://madiun.solopos.com/read/20180709/516/927018/seragam-gratis-untuk-murid-sd-smp-tulungagung-masih-dilelang">didorong</a> oleh adanya teknologi-teknologi baru dalam mengolah garam konsumsi, seperti teknologi ulir filter, geocell, dan geomembram.</p><p><span>"Dari segi teknologi, pemerintah juga sudah membantu baik alat maupun infrastruktur irigasinya agar produksi garam petani lebih berkualitas dan melimpah," ujarnya.</span></p><p><span>Produksi garam petani yang diproyeksi capai 2,5 juta ton itu juga diharapkan mendapat perhatian pemerintah terutama penentuan harga patokan petani (HPP) yang layak yakni terendah Rp1.500/kg – Rp2.500/kg tertinggi.&nbsp;</span></p><p>Harapannya, dengan adanya HPP, harga garam petani tidak jatuh pada saat <a title="Bojonegoro Siap Rebut 20 Medali Emas Porprov Jatim 2019" href="http://madiun.solopos.com/read/20180710/516/927167/bojonegoro-siap-rebut-20-medali-emas-porprov-jatim-2019">musim panen</a>, yang ditambah dengan adanya impor garam industri ke Indonesia yang diperkirakan bisa merembes ke pasar garam konsumsi.</p><p><span><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></span></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya