Produk UMKM korban gempa dipamerkan

Ilustrasi

Sleman (Solopos.com)–Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) bekerja sama dengan International Organizations for Migration (IOM) akan memamerkan produk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) korban bencana gempa bumi Yogyakarta 2006 di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, 14-16 Juni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Melalui kegiatan ‘Partnerships for Sustainability’ ini, dipamerkan produk-produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang selama ini memperoleh pendampingan dari GIZ, dan IOM,” kata Media Relations Officer, Arso P Nugroho di Yogyakarta, Minggu (12/6/2011).

Menurut dia, produk yang akan dipamerkan di antaranya berbagai jenis hasil kerajinan tangan, makanan, pakaian, kain batik, serta lurik.

“Dalam pameran itu para pengunjung dapat melihat dan membeli produk-produk berkualitas, seperti mebel, barang kerajinan, batik dan tenun lurik, beragam makanan, serta produk pertanian,” jelas Arso.

Ia mengemukakan pameran ini diselenggarakan dalam rangka penutupan Proyek Pemulihan Mata Pencaharian yang dilaksanakan GIZ dan IOM yang didanai Java Reconstruction Fund.

“Proyek ini merupakan respon terhadap bencana gempa bumi yang melanda DIY dan sebagian Jateng pada 2006,” imbuhnya.

Arso menuturkan Proyek Pemulihan Mata Pencaharian bertujuan membantu UMKM yang terkena dampak gempa di wilayah DIY dan Jateng untuk memulihkan usahanya.

Menurut dia, beragam acara yang digelar selama kegiatan tersebut antara lain demo membuat kue, “talk show tren fashion dan aksesoris”, “talk show” penataan rumah minimalis dan tren furnitur.

“Selain itu, juga akan digelar ‘talk show’ hidup sehat dengan tepung singkong dan produk organik,” tambahnya.

Arso menyampaikan kegiatan tersebut akan dimeriahkan dengan pertunjukan musik, “fashion show”, tradisional dance, serta kuis berhadiah.

Pendampingan yang dilakukan GIZ dengan melibatkan masyarakat sebagai partner dalam penyusunan strategi yakni dalam pembangunan sosial-ekonomi jangka panjang di masyarakat setempat.

Strategi yang dilakukan GIZ dalam upaya mencapai tujuan pembangunan masyarakat, menurut dia adalah dengan mempertimbangkan aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, dan ekologi, sebagai dasar penerapan pendampingan masyarakat (kelompok).

“Terutama saat merumuskan sebuah strategi solusi atas permasalahan yang terjadi dalam konteks sosial yang lebih luas,” lanjut dia.

(Antara/nad)