Solopos.com, SOLO — Produk fesyen lokal mulai digandrungi masyarakat, produsen pun berlomba-lomba promosi dagangan hingga menggeser barang impor. Terlebih Pandemi Covid-19 telah melahirkan perubahan perilaku masyarakat. Adanya pembatasan mobilitas membuat masyarakat harus beradaptasi dari belanja offline (langsung) menjadi online (e-commerce). Media sosial seolah menjadi ceruk promosi menarik konsumen baru.
Di loka pasar, konsumen dapat bebas memilih produk berdasarkan preferensi yang mereka harapkan.Di sisi lain, dunia mode justru berkembang pesat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pakaian atau fesyen menempati urutan kedua kelompok yang banyak terjual di loka pasar pada 2020 yakni sebanyak 20,71%. Baru setelahnya kelompok barang/jasa kebutuhan rumah tangga sebanyak 10,30%.