SOLOPOS.COM - Echa Oemry saat beradegan di Hotel Cangkringan Village dalam film My Sister's Boyfriend (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Echa Oemry saat beradegan di Hotel Cangkringan Village dalam film My Sister's Boyfriend (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Production house (PH) asal Jogja, Redbox Studio, ikut memproduksi film televisi (FTV). Selama ini, yang sering terjadi, Jogja merupakan tempat untuk pembuatan film sedangkan PH-nya dari Jakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kiprah Redbox Studio tentu saja memberi angin segar bagi sineas-sineas Jogja yang berkompeten membuat FTV.  FTV buatan Redbox Studio masih mengikuti alur konsep cerita sederhana yang sekali tayang atau berdurasi 90 menit. Film perdana yang akan digarap ini bertajuk My Sister’s Boyfriend, yang disutradarai Fadjar Rusli.

Pimpinan Redbox Studio Jogja, Eddy Purjanto mengatakan, meski baru memproduksi dirinya telah berani menentukan Jogja sebagai lokasi syuting satu-satunya. Semua sudut dan latar belakang film diambil di Kabupaten Sleman dan Kota Jogja.

“Kali ini mengambil lokasi seluruhnya di Jogja sedangkan pekerjanya hampir 90% adalah warga atau mahasiswa yang tinggal di Jogja. Bahkan untuk bintang utama kami juga banyak memasukkan nama-nama orang Jogja,” kata Eddy belum lama ini.

Sutradara My Sister’e Boyfriend, Fadjar Rusli, menuturkan jika FTV ini akan menampilkan latar tempat Kota Jogja dari sisi modernitasnya sebab selama ini syuting di Jogja hanya ditampilkan sisi alam pedesaannya saja.

“Kalau di kota biasanya yang diekspos malah bangunan tua. Makanya kami akan mencoba mengekploitasi suasana modernitas yang ada di Jogja itu sendiri,” kata Fadjar.

My Sister’s Boyfriend sendiri berkisah tentang pasangan suami istri yang asli Jogja dan sukses di Ibukota. Di masa tuanya, mereka memutuskan kembali ke Jogja dan tinggal bersama tiga anak gadis yang lahir dan besar di Jakarta.

Sudah barang tentu mereka tidak bisa berbahasa Jawa. Cerita intinya nanti akan tertuju tentang kisah cinta ke tiga anak gadis pasangan ini, yakni Dara, Gadis dan Putri. Putri merupakan bungsu yang akan segera menikah melangkahi kedua kakaknya. Dara dan Gadis harus mencari pasangan sebagai pendamping, tapi mereka berdua mengalami konflik dalam kisah cinta mereka.

“Kisah ini tentu masih baru dan belum diangkat ke layar lebar maupun FTV. Makanya sudah dipastikan akan banyak penggalan-penggalan cerita yang mengena pada penontonnya,” lanjut Fadjar.

FTV ini diharapkan menjadi semangat berkarya bersama dan mengangkat ikon-ikon Jogja, seperti Hotel The Cangkringan Villas, Museum Gunung Merapi dan keelokan pemandangan Merapi. Tidak ketinggalan nanti juga masuk produk-produk asli Jogja, seperti Dagadu, Bakpia Djava sampai Kabare Magazine.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya