SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan seksual. (Freepik.com)

Solopos.com, JAMBI — Kasus pelecehan seksual oleh seorang ibu muda berinisial NT, 25, di Jambi terhadap 17 anak-anak mulai membawa dampak negatif.

Ada korban yang mulai kecanduan menonton video porno lantaran sebelumnya dikenalkan oleh tersangka yang diduga mengalami kelainan seksual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada yang hasrat besar selalu ingin menonton video porno,” ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar, kepada Antara seperti dikutip Solopos.com, Selasa (7/2/2023).

Ia menuturkan, gejala umum yang terjadi pada korban rata-rata mengalami syok, diliputi rasa takut, tidak enak tidur dan sebagainya.

Ia menuturkan, ada 17 anak yang menjadi korban dalam kasus tersebut.

Mereka terdiri atas tujuh anak perempuan dan 10 anak laki-laki dengan rentang usia sekitar 8-15 tahun.

Nahar mengatakan, saat ini 10 korban anak ditempatkan dan belajar di rumah aman.

Sementara tujuh korban anak tinggal dengan orang tua mereka dan kembali belajar di sekolah.

“Tujuh anak yang tinggal dengan orang tuanya diberikan penguatan mental agar bisa bertahan dan tetap dapat bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya,” kata Nahar.

Kementerian PPPA akan terus mengawal penanganan kasus kekerasan seksual tersebut, terlebih adanya indikasi traumatis pada korban yang membutuhkan layanan psikologis lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu muda berinisial NT, 25, diduga melakukan kekerasan seksual pada 17 anak di Kota Jambi, Jambi.

Penyidik Polda Jambi sudah menetapkan perempuan pemilik penyewaan PlayStation itu sebagai tersangka dan menahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya