SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja online. (freepik)

Solopos.com, SOLO – Kemudahan transaksi saat berbelanja melalui online market membuat pola transaksi konsumen berubah. Pria cenderung lebih suka berbelanja secara online di marketplace.

Salah satu pekerja asal Wonogiri, Chandra Wijaya, menjelaskan laki-laki juga melek terhadap tren fesyen. Ia menyukai produk fesyen yang simpel. “Kalau pria lebih ke simpel tapi kalau dicek harganya selangit,” ujar Chandra saat dihubungi Solopos.com, pada Kamis (8/6/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Walaupun tidak terlalu memahami tentang tren fesyen, namun ia melihat perkembangan fesyen pria melalui sosial media. Saat ini, kaus-kaus oversize polos tengah tren di kalangan konsumen pria. Menurutnya, kaus oversize polos lebih fleksibel untuk mix and match.

Selain itu, ia mengaku suka membeli tas kecil dan parfum yang tengah ramai di media sosial. Menurutnya, konten di media sosial yang mengulas tentang parfum cukup menarik. Ia membaca tren parfum yang tengah digemari tersebut untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Ia selalu membeli kebutuhan fesyen untuknya secara online. Ia tidak membeli produk branded dengan harga jutaan rupiah. Ia memilih menyesuaikan dengan budget miliknya dan kegunaan barang. Marketplace yang sering ia gunakan adalah Shopee, Tiktok Shop, dan Zalora.

Biasanya ia membeli kaus seharga Rp100.000 hingga Rp200.000. Misalnya di Zalora ia membeli kemeja seharga Rp100.000 hingga Rp500.000. Untuk tas kecil ia membeli di Tiktok Shop seharga Rp100.000 hingga Rp500.000.

Untuk budget parfum sebesar Rp75.000 hingga Rp400.000. Sementara itu untuk sepatu, ia memasang budget mulai Rp400.000  hingga Rp1,5 juta. “Sekarang ini brand lokal sudah mulai banyak dijual di marketplace dan kualitasnya sudah bagus-bagus,” tambah Chandra.

Mahasiswa asal Klaten Satrio mengaku juga lebih menyukai berbelanja online. Ia sering menggunakan Shopee untuk memenuhi kebutuhan fesyennya.

Ia sering membeli celana panjang, kemeja batik, kaus, dan jaket. Ia juga sering menggunakan tas kecil untuk berpergian. Satrio menyukai tas kecil sebab barang bawannya yang tidak terlalu banyak, hanya dompet dan kunci mobil. Ketika berkuliah ia memilih menggunakan tas ransel.

Budgeting kebutuhan fesyennya berkisar Rp60.000 hingga Rp100.000. Namun ia memasang budget sepatu dan jam tangan cukup tinggi. Untuk sepatu ia memasang budget mulai Rp500.000 hingga Rp2 juta. Sementara itu untuk jam tangan ia memasang budget mulai Rp700.000 hingga Rp3 juta.

Fashion designer asal Solo, Wahyo Abraham, menguraikan tren pakaian pria di Indonesia lebih menyukai model siluet nyaman dengan graphic ala anak muda. Sedangkan warna yang paling diminati pria adalah olive, hitam, dan grey. Sementara itu, untuk kaum milenial lebih menyukai warna green, burn orange, dan beige.

Sementara itu, untuk tren global saat ini tengah ramai gender fluid, yaitu cuttingan unisex. Perbedaan tren ini didasarkan faktor sosial, ekonomi, dan kultur.

Menurutnya, pria melek fashion sejak dulu. Ia menilai saat ini banyak pria yang mengikuti tren fesyen karena banyak referensi yang dipadukan unsur budaya Indonesia. Selain itu akses mendapatkan referensi yang cepat melalui media sosial juga sangat berpengaruh.

Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, menguraikan produk kategori fesyen menjadi salah satu kategori terpopuler di Soloraya. Pihaknya melihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat untuk belanja online melalui Tokopedia, termasuk wilayah Soloraya.

Berdasarkan data internal dari Tokopedia mencatat bahwa kategori fesyen menjadi salah satu kategori yang paling dicari oleh masyarakat di Kota Solo selama kuartal I 2023. Lebih lanjut ia menguraikan produk kategori fesyen terpopuler pada kuartal I 2023, adalah perhiasan wanita, atasan pria, tas wanita, tas pria, dan sepatu pria.

Dilansir dari harianjogja.com, hasil riset Kredivo menunjukkan sepanjang 2021, laki-laki ternyata lebih suka berbelanja online dibandingkan dengan perempuan, tandanya mereka mendominasi transaksi e-commerce di Indonesia. Startup fintech tersebut telah meluncurkan riset Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia bersama Katadata Insight Center pada Juni 2022.

VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan adanya stigma berbelanja pada masyarakat selalu diidentikan sebagai hobi yang dilakukan oleh kaum perempuan tetapi dengan riset ini menunjukan konsumen laki-laki yang lebih mendominasi transaksi di e-commerce daripada perempuan.

Dia juga mengatakan tren ini terus berlanjut sejak 2020, dengan angka persentase yang mengalami peningkatan. Adapun, dari sisi kategori produk yang dibeli oleh konsumen laki-laki juga mengalami perubahan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Selain karena e-commerce yang sudah semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, kehadiran berbagai metode pembayaran digital seperti paylater juga semakin memberikan kemudahan untuk membentuk kebiasaan berbelanja online.

Sebagai informasi, riset yang memanfaatkan data primer dengan 16 juta sampel transaksi pembayaran yang berasal dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo di lima e-commerce terbesar di Indonesia selama 2021 tersebut, menunjukkan bahwa proporsi jumlah transaksi yang dilakukan oleh laki-laki mencapai 62%, sementara perempuan hanya berada di angka 38%.

Selain itu, secara total nilai transaksi pun, konsumen laki-laki juga mendominasi di angka 64%, berbeda signifikan jika dibandingkan dengan nilai transaksi perempuan yang hanya mencapai 36%.

Indiana menuturkan tren laki-laki yang mendominasi transaksi e-commerce juga tidak hanya terlihat di Indonesia. Di Amerika Serikat, konsumen laki-laki juga lebih sering berbelanja online baik dalam kurun waktu harian maupun mingguan, sementara itu konsumen perempuan cenderung berbelanja antara satu dan empat kali dalam sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya