SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Seorang pria melapor ke polisi dan mengaku diculik sekelompok orang sebelum dipaksa mengingkuti camp pelatihan teroris di Salatiga.

Solopos.com, JAKARTA — Seorang pria mendatangi Polres Jakarta Barat pada Rabu (26/4/2017) sekitar pukul 04.00 WIB dan mengaku kabur dari camp pelatihan kelompok teroris. Pria ini mendatangi bagian penjagaan Polres Jakarta Barat guna meminta tolong kepada polisi.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Pihak kepolisian pun langsung melakukan penggeledahan dan memintai keterangan. Informasi ini dibenarkan oleh Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam keadaan letih dan lapar, oleh petugas diberi makan obat, waktu untuk istirahat, jam 10.00 WIB yang bersangkutan baru bisa dimintai keterangan,” kata Martinus, Kamis (27/4/2017).

Berdasarkan hasil interogasi, diketahui pria tersebut berinisial YO, 32. Dia mengaku diculik pada 18 April lalu sekitar pukul 18.30 WIB dan akhirnya mengikuti pelatihan di Salatiga. YO yang bekerja sebagai buruh itu dipanggil oleh empat orang menggunakan mobil berwarna hitam yang semula menanyakan alamat.

Dia pun naik ke mobil tersebut dengan maksud mengantar ke alamat yang dituju. Namun, bukannya ke alamat tersebut, malah dia dibawa ke arah Tol Cikande-Balaraja. Dia pun protes, tetapi orang-orang itu menyuruhnya diam dan memberinya air minum hingga akhirnya tak sadarkan diri.

Di camp tersebut, akunya, dia melihat sejumlah kegiatan seperti latihan menembak, bongkar pasang senjata, dan perakitan bom. Dia juga melihat foto-foto pelaku bom serta lokasi kejadian bom seperti bom Bali dan kegiatan doktrin kebencian terhadap kaum tertentu. Dia juga mengaku dipanggil bersama beberapa orang lain, dikumpulkan di suatu ruangan, dan dipakaikan baju pengantin warna putih untuk menjadi pengatin bom.

Atas pengakuannya ini, menurut Martinus, pihaknya akan melakukan pengecekan silang dan pemeriksaan psikologis terhadap YO. “Tentu akan kita lakukan crosscheck dan pendalaman atas info yang bersangkuta . Kita akan lakukan pemeriksaan psikologis kepada yang bersangkutan. Kita ingin dapatkan gambaran kondisi kejiwaannya,” katanya.

Dia menambahkan, jika hasil pemeriksaan dinyatakan wajar dan patut, maka pihaknya akan melakukan pendalaman terkait perustiwa yang dialami YO. Namun, jika hasilnya tidak wajar, maka keterangan YO akan diabaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya