SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Washington (Solopos.com)--Seorang pria Amerika Serikat ditangkap dan didakwa mencoba melakukan pengeboman di sepanjang rute parade peringatan Martin Luther King di Spokane, Washington.

“Saya bisa katakan bahwa itu alat yang aktif, itu diletakkan dengan tujuan melukai atau membunuh orang-orang dan kami beruntung bahwa itu tidak meledak dan bahwa orang-orang tidak terbunuh. Kita cuma beruntung soal itu,” ujar Jaksa Agung AS Eric Holder dalam konferensi pers seperti diberitakan Reuters, Kamis (10/3/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pria asal negara bagian Washington itu bernama Kevin William Harpham. Pria berumur 36 tahun itu dikenai dua dakwaan percobaan menaruh bom di sepanjang rute parade pada 17 Januari lalu. Menurut otoritas, jika bom tersebut jadi meledak, bisa menyebabkan banyak korban jiwa.

Upaya pengeboman itu gagal setelah tiga pekerja kota menemukan sebuah tas ransel di atas bangku di pusat kota. Di dalam ransel tersebut terdapat dua kaos yang ternyata digunakan untuk menutupi bahan peledak.

Harpham muncul sejenak dalam sidang pengadilan federal di Spokane pada Rabu, 9 Maret waktu setempat. Pria itu kini ditahan di penjara Spokane County Jail. Otoritas AS saat ini juga tengah menyelidiki apakah tersangka yang tinggal di Colville, Washington itu terkait dengan kelompok supremasi kulit putih.

Menurut Southern Poverty Law Center, kelompok hak-hak sipil yang berbasis di Alabama, Harpham menjadi anggota neo-Nazi National Alliance pada 2004. Dia juga pernah masuk militer AS dari tahun 1996-1997.

Jika terbukti bersalah atas salah satu dakwaan: mencoba menggunakan senjata pemusnah massal, Harpham bisa dikenai hukuman maksimum penjara seumur hidup.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya