SOLOPOS.COM - Rian Mantasa Salve Prastica. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Prestasi mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ini meraih IPK sempurna 4,0

Solopos.com, SOLO–Skripsi berjudul Analisis Angkutan Sedimen pada Sungai Bahbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, mengantarkan Rian Mantasa Salve Prastica, 22, meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4,00, di Program Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ya, dengan masa studi 4 tahun, Mantas, demikian mahasiswa Angkatan 2011 ini biasa disapa, berhasil mendapatkan nilai A untuk seluruh mata kuliah yang dia tempuh, termasuk skripsi.

“Ada empat mata kuliah yang sebelumnya mendapat nilai B, yaitu Gambar Bangunan, Kalkulus, Mekanika Bahan, dan Irigasi dan Bangunan Air. Lalu saya melakukan remidi sehingga semua mendapat A. Untuk menunggu nilai remidi itu butuh waktu 4 bulan. Jika tidak menunggu sebenarnya saya bisa lulus 3 tahun 8 bulan,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (1/9/2015).

Mampu meraih nilai A untuk semua mata kuliah, bukan berarti Mantas adalah seorang mahasiswa yang hanya datang ke kampus untuk kuliah, lalu belajar, dan belajar. Pria kelahiran Pati, 17 Mei 1993 ini bahkan aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan (ormawa) di kampusnya. Dari sekian ormawa yang ia ikuti, di antaranya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) komisariat UNS, Mantas menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen). Kemudian di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Mantas pernah menjabat sebagai Dirjen Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2013. Selain juga memegang peran penting dalam sejumlah organisasi, Mantas juga didapuk sebagai asisten dosen untuk beberapa mata kuliah.

“Mulai semester tiga sudah jadi asisten dosen untuk mata kuliah Fisika dasar, Fisika terapan dan Agama Islam,” katanya.

Mantas telah membuktikan bahwa meskipun menjadi aktivis kampus, tetap bisa berprestasi di bidang akademik.
Lalu apa rahasia mahasiswa yang hobi membaca ini hingga bisa mendapatkan IPK sempurna? Mantas mengaku bukan belajar setiap malam, atau mencatat rumus yang rumit di dinding. Tidak pula bertanya kepada dosen tentang materi kuliah atau menghafal materi hingga diluar kepala. Satu hal yang menjadi kunci adalah masuk kuliah di hari pertama dan membaca silabus.

“Di silabus itu ada materi apa yang harus dikuasai. Tinggal dipelajari saja, pasti keluar di ujian,” ungkapnya.

Sejak kecil Mantas mengaku terbiasa dididik untuk berdisiplin oleh orang tuanya. Ibunya yang berprofesi sebagai pendidik, mengharuskan anak-anaknya belajar selepas melaksanakan Salat Isya hingga pukul 21.00 WIB. Ditambah belajar selepas Salat Subuh hingga persiapan berangkat sekolah.

Selama menempuh bangku sekolah dasar (SD), Masta selalu meraih rangking I di kelasnya. Sementara di bangku SMP, yakni di SMP 3 Pati, Masta meraih nilai terbaik se-Provinsi Jawa Tengah 2008.

“NIM tertinggi se-Jawa Tengah, dengan nilai Matematika 10,” katanya.

Mantas yang tinggal menunggu wisuda Desember 2015 mendatang, berencana melanjutkan studi di Jerman dengan program pilihan keairan. Program tersebut dipilih karena tata kelola kota di Indonesia khususnya terkait penanganan keairan, menurutnya masih buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya