SOLOPOS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim operasi militer yang dilakukan terhadap Ukraina untuk melindungi warga sipil dan separatis yang ditindas oleh pemimpin Ukraina.

“Keadaannya mengharuskan kita mengambil langkah tegas dan cepat. Warga Republik Donbas meminta bantuan dari Rusia,” ujarnya dalam siaran persnya yang disiarkan media Rusia, dilansir Channel News Asia dan dikutip Bisnis, Kamis (24/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tujuannya adalah melindungi warga yang selama 8 tahun menderita akibat serangan dan genosida dari rezim Kyiv,” tambah Putin.

Menurutnya, hal itu berdasarkan artikel 51 bagian 7 PBB dengan persetujuan Federal Rusia dan berdasarkan kesepakatan ratifikasi pada 22 Februari dan untuk membantu warga Donets dan Luhanstk.

Baca Juga: Ambisi Rusia di Balik Pecahnya Perang Terbesar Eropa Sejak 1945

Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada “konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.”

“Siapapun yang mencoba menghentikan kami dan mengancam keamanan negara kami, warga kami, harus mengetahui bahwa Rusia akan memberi respons dengan segera dan bisa menuntun Anda kepada konsekuensi yang tidak pernah Anda hadapi sebelumnya sepanjang sejarah. Kami siap melakukan segala kemungkinan,” ungkap Putin.

Selain itu, Putin memberikan pilihan kepada tentara Ukraina. “Kami meminta Anda semua meletakkan senjata dan pulang. Saya jelaskan, pasukan Ukraina yang mengikuti permintaan ini, bisa bebas pergi dari area militer dan bisa kembali ke keluarganya,” tuturnya.

Baca Juga: Putin Serukan Rusia Serang Ukraina, Tagar Perang Dunia Ketiga Trending

Rentetan ledakan dilaporkan terdengar di Kiev, ibu Kota Ukraina dan beberapa kota di dekat garis depan Ukraina timur dan di sepanjang pantai negara itu, beberapa saat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022), koresponden AFP juga mendengar ledakan di kota pelabuhan Odessa, Laut Hitam, dekat dengan garis depan daerah kantong pemberontak yang didukung Rusia, dan tepat di seberang laut Krimea yang dicaplok Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya