SOLOPOS.COM - Presiden sementara Peru, Manuel Merino. (Reuters)

Solopos.com, LIMA — Presiden sementara Peru Manuel Merino mundur setelah dua pengunjuk rasa tewas. Keluarnya Manuel Merino menyusul kemarahan yang dipicu oleh penembakan di rapat umum pro-demokrasi.

Polisi Belanda Tangkap Pelaku Penembakan Kedutaan Arab Saudi

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir The Guardian, Senin (16/11/2020) presiden sementara Peru, Manuel Merino telah mengundurkan diri di tengah kemarahan nasional atas pembunuhan dua pengunjuk rasa. Hal ini karena dipicu oleh tindakan keras polisi yang brutal terhadap demostrasi besar pro demokrasi pada hari Sabtu (14/11/2020).

Banyak orang turun ke jalan untuk merayakan mudurnya Merino. Mereka mengibarkan bendera, menyanykan lagu kebangsaan hingga membenturkan pot-pot di jalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengumuman Pengunduran Diri

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Merino mengumumkan pengunduran dirinya dan bersikeras bahwa dirinya bertindak sesuai hukum ketika dilantik sebagai kepala negara pada Selasa (10/11/2020). Merino dilantik sebagai presiden sementara Peru, menyusul pencopotan presiden terpilih oleh kongres dalam pemungutan suara.

Rekam dan Sebar Aksi Pelecehan Anak, Sindikat Internasional Akhirnya Diringkus

Kematian dua laki-laki berusia 20-an karena luka tembak pada Sabtu, memicu keributan publik atas pengunduruan diri Merino. Korban teridentifikasi sebagai Jack Briat Pintadi Sanchez, 22, dan Jordan Inti Sotelo Camargo, 24. Ini adalah kematian pertama dalam hampir seminggu kerusuhan, atas pencopotan kontroversial Martin Vizcarra sebagai presiden dan penggantinya, yang dianggap oleh banyak orang Peru sebagai kudeta.

“Mereka bilang dia terluka dengan peluru di jantungnya. Dia mati seperti itu dan dibawa sebagai mayat,” kata ayah Camargo di pintu rumah sakit Lima. Ayah Camargo juga menyatakan bahwa dirinya ingin Mareno bertanggung jawab atas kematian putranya.

Koordinator hak asasi manusia Peru melaporkan bahwa lebih dari 40 orang hilang setelah pawai, yang dilakukan pada Sabtu (14/11/2020). Berbagai laporan penindasan polisi yang dilakukan secara kejam terhadap para demostran. Kementrian kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 90 orang dirawat karena cedera.

Fakta Mew Suppasit, Aktor Sukses Thailand di Drama Tharn Type: The Series

Demo Sabtu

Protes pada hari Sabtu menunjukkan ratusan polisi anti huru hara menggunakan tongkat dan tameng terhadap pengunjuk rasa. Dilaporkan gas air mata ditembakkan langsung ke kerumunan dengan menggunakan meriam air. Selain itu gas air mata juga ditembakkan dari helikopter yang terbang diatas kepala para pengunjuk aksi di pusat Kota Lima. Pengunjuk rasa melaporkan lampu jalan dimatikan dan ponsel diblokir selama aksi demo.

Penggantian mendadak presiden populer oleh Merino, seorang politisi yang kurang dikenal dan rekam jejak yang dipertanyakan, memicu keributan di seluruh ibu kota Peru. Hal ini memicu beberapa demonstrasi terbesar dalam lebih dari satu dekade.

Goerge Forsyth, politisi yang memimpin pemungutuan suara sebagai calon presiden untuk pemilu tahun depan, telah menuntut pengunduran diri Merino. Dia juga mengatakan kongres harus memilih presiden baru dari 19 anggota parlemen, yang memilih menentang pemakzulan Vizcarra atas tuduhan penyuapan, yang tidak terbukti. Dari 130 anggota kongres, 105 memilih untuk mencopot pemimpin sentris pada Senin (16/11/2020).

Jalan Panjang Transgender Mesir Farida Aly Hingga Boleh Operasi Ganti Kelamin

Mantan Presiden Vizcarra mengungkapkan kesedihannya atas kematian dua pemuda dalam protes tersebut. Ia mengaku menyesali kematian yang disebabkan oleh penindasan terhadap pemerintah ilegal dan tidak sah tersebut, dan memberikan bela sungkawa terhadap keluarga korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya