SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menko Perekonomian sekaligus Ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto (tengah), saat acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tahun 2021, Rabu (30/06/2021) di Kendari. (Istimewa)

Solopos.com, KENDARI — Presiden Joko Widodo mempercayakan pemberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga saat ini dipercaya sebagai Ketua Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPCPEN. Presiden yakin upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah bisa meredam lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Presiden saat berpidato dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tahun 2021, Rabu (30/06/2021) di Kendari.

Baca juga: Tragis, Warga Simo Boyolali Dibakar Gegara Jual Beli Rumah Akhirnya Meninggal

Ekspedisi Mudik 2024

Jokowi menegaskan pemerintah lewat KPCPEN yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat ini sudah melakukan finalisasi kajian untuk mengetahui penyebab lonjakan kasus Covid-19. Termasuk kemungkinan pemberlakukan PPKM Darurat.

“Kita harapkan selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat,” kata Jokowi dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Presiden menyerahkan sepenuhnya kepada KPCPEN tentang keputusan pemberlakukan PPKM Darurat, termasuk apakah pemberlakukan PPKM Darurat semalam sepekan atau dua pekan.

Baca juga: Positif Covid-19, Jangan Asal Konsumsi Obat-Obatan

Penilaia Detail

Pemberlakukan PPKM Darurat dikhususkan di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Hal itu karena di wilayah tersebut ada 44 kabupaten dan kota serta enam provinsi yang nilai assessment-nya empat.

Jokowi meminta KPCPEN di bawah pimpinan Airlangga mengadakan penilaian secara detail dan treatment khusus sesuai dengan yang ada di indikator laju penularan oleh WHO. Ia juga meminta agar kondisi-kondisi tersebut disampaikan apa adanya.

Presiden mengingatkan kenaikan kasus Covid-19 selalu berpengaruh kepada Indeks Kepercayaan Konsumen. Begitu pembatasan ketat dilakukan, mobilitas akan turun, kasusnya pun ikut turun, sedangkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pasti naik.

Baca juga:  Korsleting Picu Kebakaran Rumah di Ngawen Klaten

“Tetapi begitu kasusnya naik, Indeks Kepercayaan Konsumen pasti selalu turun. Selalu kita lihat seperti itu,” tambahnya.

Kenaikan kasus juga memengaruhi Indeks Penjualan Ritel. Di Indonesia maupun di negara lain, juga sama. Begitu ada penambahan kasus harian, Indeks Penjualan Ritel pasti turun.

“Di Thailand pun sama, ada penambahan kasus harian naik, Indeks Penjualan Ritel-nya pasti turun, sehingga kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini,” kata Presiden.

Baca juga: Mercedes-Benz eActros, Truk Listrik Berkualifikasi Heavy Duty

Jokowi melihat terdapat optimisme dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Purchasing Manager Index untuk manufaktur berada pada posisi yang tinggi sekali sekarang, dibandingkan sebelum pandemi. Sebelum pandemi index hanya 51.

“Sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ,” ucap Jokowi.

Oleh sebab itu, kebijakan PPKM Darurat yang diserahkan kepada Airlangga sebagai Ketua KPCPEN, mau tidak mau harus dilakukan. “Seperti tadi disampaikan juga oleh Ketua Kadin, kita semua masih optimistis bahwa di kuartal kedua, dari yang sebelumnya kuartal satu minus 0,74 persen, di kuartal kedua kita masih optimistis akan tumbuh Insya Allah kurang lebih 7 persen,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya