SOLOPOS.COM - Petugas membersihkan kawasan wisata Pantai Kuta yang sebelumnya ditutup di Badung, Bali, Rabu (8/9/2021). Gubernur Bali Wayan Koster mengizinkan Daya Tarik Wisata (DTW) alam, budaya, buatan, spiritual dan desa wisata di Pulau Dewata untuk mulai melakukan uji coba pembukaan kawasan bagi wisatawan dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen, menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo mengingatkan seluruh asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis agar tidak terlalu euforia menyikapi perbaikan situasi pandemi Covid-19.

Presiden menyampaikan hal itu saat menerima perwakilan para ketua asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini saya hanya cerita untuk memberikan optimisme kepada bapak dan ibu sekalian bahwa posisi kita sudah seperti ini. Tetapi juga jangan senang-senang dulu, jangan euforia. Bekerja, ya, tapi jangan terlalu euforia, kemudian lepas ini (masker),” kata Presiden sebagaimana disaksikan melalui cuplikan tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Hari Ini Tambah 6.731, Jateng Sumbang Kasus Terbanyak 

Dalam kesempatan tersebut, hadir para ketua asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis, antara lain dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Presiden didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Belum Berakhir

Menko Airlangga dalam keterangannya seusai pertemuan mengatakan Presiden meminta para pelaku ekonomi dan bisnis di Tanah Air membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

“Pandemi Covid belum berakhir dan diminta agar seluruh masyarakat untuk terus waspada, dan diminta kepada pemimpin-pemimpin perusahaan, para CEO, para asosiasi, dan Kadin untuk juga mengingatkan,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Menurut Airlangga, Presiden Jokowi mengingatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara saat ini bergantung pada penanganan Covid-19 di negara tersebut.

Alami Perbaikan

Walaupun penanganan Covid-19 di Indonesia sudah mengalami perbaikan, para pelaku ekonomi dan bisnis di Tanah Air tidak boleh lengah dan menjaga agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali.

“Ini harus dijaga terus karena pertumbuhan ekonomi berbanding terbalik dengan penanganan Covid. Jadi, kalau Covid-nya tinggi, ekonominya akan rendah. Sebaliknya, apabila Covid-nya rendah, ekonominya akan menggeliat,” ujarnya.

Baca Juga: Pembatasan Mobilitas Masyarakat Memperbaiki Kualitas Udara 

Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

Mulai dari relaksasi restrukturisasi kredit perbankan, kenaikan biaya logistik, hingga bantuan fiskal untuk para pengusaha yang bergerak di sektor ritel.

Airlangga mengatakan pemerintah akan mengkaji kembali regulasi terkait sehingga menjadi lebih fleksibel dan berharap para pengusaha akan terus semangat untuk meningkatkan kegiatan usahanya sehingga pertumbuhan ekonomi nasional dapat ikut meningkat.

“Kami mendorong para pengusaha ini untuk terus meningkatkan kegiatan ekonominya sehingga angka pengangguran bisa kita turunkan,” kata Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya