SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KATHMANDU: Presiden Nepal meminta panglima militer yang dipecat Jendral Rookmangud Katawal tetap pada jabatannya, kata seorang juru bicara, Senin (4/5), menentang keputusan pemerintah Maois dan mendorong krisis politik yang lebih dalam.

Pemerintah pimpinan Maois memecat Katawal, Ahad, dengan menuduh dia mengabaikan instruksi agar tidak menambah tenaga baru dan menolak menyetujui supremasi pemerintah sipil atas militer.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Tetapi Presiden Ram Baran Yadav, yang berasal dari satu partai oposisi dan panglima tertinggi angkatan bersenjata, menyebut tindakan itu tidak konstitusional.

“Presiden meminta Katawal untuk tetap bekerja sebagaimana biasa,” kata juru bicara presiden itu Rajendra Dahal. “Pmecatan itu tidak sah dan tidak konstitusional.

Krisis itu dapat merusak perjanjian perdamaian yang mengakhiri perang saudara satu dasawarsa yang melibatkan tentara melawan pemberontak Maois. Perjanjian perdamaian mengantarkan Maois ke kelompok utama politik.

Dua sekutu parlemen pemerintah mundur dari koalisi itu sebagai protes pemecatan itu, yang menyebabkan pemerintah pimpinan Maois itu kini menguasai mayoritas kecil dan kemungkinan akan dilakukan satu pemungutan suara kepercayaan terhadap pemerintah itu. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya