SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi meresmikan groundbreaking pabrik baterai mobil listrik di Karawang. (Gambar: Youtube Sekretariat Presiden)

Solopos.com, KARAWANG – Sinyal Indonesia bakal menjadi negara raksasa produsen batre mobil listrik di dunia disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bermodal memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mimpi tersebut diyakini Presiden Jokowi bakal terwujud tiga hingga lima tahun ke depan.

Pantauan Solopos.com, hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberi sambutan dalam acara groundbreaking Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). “Pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia bahkan yang pertama di Asia tenggara dengan nilai investasi 1,1 miliar dolar amerika,” kata Jokowi, sebagaimana disiarkan saluran Youtube Sekretariat Presiden.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia tak bisa terjebak pada kejayaan sebagai pengeskspor komoditas bahan mentah. Mengubah struktur ekonomi berbasis komoditas harus diarahkan ke hilirisasi untuk menjadi negara industri yang kuat.

Baca Juga: Pabrik Mobil Listrik Indonesia Segera Beroperasi, Paling Lambat Mei 2022

Pengolahan bijih nikel menjadi bahan baterai mobil listrik, lanjutnya, bisa memberi dampak peningkatan nilai sebanyak 11 kali lipat. Namun, dia mengatakan langkah mewujudkan negara produsen baterai listrik itu harus dilakukan dengan manajemen yang baik. “Saya yakin tiga sampai empat tahun ke depan, melalui manajemen yang baik manajemen pengeloan yang baik, Indonesia akan menjadi produsen utama produk-produk barang jadi beebasis nikel,” tambahnya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan groundbreaking tersebut merupakan agenda pembangunan baterai sell 10 giga. Hal tersebut merupakan langkah lanjutan kesepakatan pemerintah Indonesia dan LG.

Baca Juga: Bahaya Tabrakan di Udara? Inilah Sistem Operasi Taksi Terbang yang Diperkenalkan EHang

Dia mengatakan konstruksi pabrik ini akan selesai pada September 2022. Setelah konstruksi selesai baru dilakukan penyesuaian produksi pada akhir tahun 2022. “Ini instruksi presiden kepada kami untuk mengurus investasi dari hulu ke hilir. Kita hajar dari hilirnya dulu baru hulunya. Dan ini merupakan bagian daripada MoU yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan LG sebesar 9,8 biliun US Dollar. Nah kebetulan mobil listriknya mulai 2022 sudah mulai produksi itu hasil MoU kita dengan Hyundai pada akhir 2019,” jelas Menteri Bahlil Lahadalia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya