SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Presiden Jokowi menganggap Indonesia memiliki terlalu banyak peraturan yang tidak berdampak positif dan tumpang tindih.

Solopos.com, NUSA DUA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Indonesia memiliki peraturan terlalu banyak yang tidak memberikan dampak positif. Namun, sebaliknya banyaknya aturan justru menyebabkan ketidakteraturan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pene?gasan itu disampaikannya di hadapan sekitar 1.000 orang Notaris dari Indonesia dan luar negeri yang mengikuti Seminar Internasional dan Rapat Steering Commitee UINL Ikatan Notaris Indonesia (INI) di Nusa Dua.

Ekspedisi Mudik 2024

?”Harus ingat negara ini terlalu banyak aturan. Sudah kita hitung ada 42.000 regulasi. Ada tumpang tindih, ada menghambat, ada pusat, kementerian, di daerah. Inilah negara kita negara penuh peraturan, dikit-dikit diatur justru menjadi tidak teratur,” paparnya. Jumat (8/9/2017).

Untuk itu, Presiden Jokowi akan mengajak notaris untuk mengevaluasi peraturan yang menggangu dan menghambat perizinan bagi investasi dan dunia usaha. Notaris diajak karena dinilai paham dengan kondisi di lapangan disebabkan sering bersentuhan dengan perizinan.

Diharapkan nantinya akan ada percepatan perizinan dari evaluasi peraturan dengan para notaris. Dia menilai banyaknya perizinan yang ada saat ini muncul karena sebenarnya hanya berupa persyaratan perizinan tetapi dibuatkan perizinan lagi.

“Pokoknya tidak perlu peraturan dibuatkan peraturan. Inilah pekerjaan besar yang kita hadapi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya