SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Penambahan satu orang staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bidang ekonomi, memperlihatkan inkonsistensi presiden dalam melakukan penghematan anggaran. Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Independen untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi di Jakarta Minggu (17/6) mengatakan, alokasi anggaran pelaksanaan tugas untuk 16 staf khusus cukup besar. Ucok menambahkan, alokasi anggaran sebesar 33,1 miliar rupiah tersebut/ menjadi bukti konkret pemborosan APBN tahun 2012.

Apalagi ditambah lagi dengan tambahan staf khusus bidang ekonomi, sehingga presiden memiliki 17 staf khusus. Ucok menilai, kinerja para staf khusus sebetulnya tidak berpengaruh untuk kehidupan masyarakat. Bahkan, hanya akan menambah tumpang tindih kewenangan antara staf khusus dengan kementerian terkait. Seperti diketahui, Presiden Yudhoyono mengangkat Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah, sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi.[miol/hen]

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya