SOLOPOS.COM - Presiden Rodrigo Duterte (istimewa)

Presiden Filipina bikin gebrakan lagi.

Solopos.com, MANILA —  Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam bakal melempar pejabat korup dari helikopter. Mantan jaksa itu ia mengaku pernah melakukan hal tersenit pada seorang pria yang diduga telah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Sementara dalam perang melawan narkoba tujuh orang ditembak mati pada, Rabu (28/12/2016) malam.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Jika Anda korup, saya akan menjemput Anda dengan menggunakan sebuah helikopter ke Manila dan akan melempar Anda. Saya pernah melakukan itu sebelumnya, kenapa saya tidak melakukannya lagi,” kata Duterte, Selasa (27/12) dan dilansir Reuters, Kamis (29/12).

Duterte yang dilantik pada 30 Juni lalu telah berjanji untuk mengakhiri narkoba dan korupsi di negaranya. Tujuh orang orang ditembak mati di sebuah rumah yang dikatakan polisi dijadikan sarang narkoba, Rabu malam, dimana empat diantaranya remaja.  Polisi, Kamis, mengatakan dua pria bersenjata yang mengendarai motor mendatangi rumah di wilayah yang terletak di utara Manila itu dan menembaki orang-orang yang berada di dalamnya.

Empat dari tujuh orang yang ditembak tersebut merupakan remaja dimana dua diantaranya berusia 15 tahun, salah satu lainnya 16 dan 18 tahun. Menurut laporan seorang polisi, lima orang tewas ditempat sementara dua lainnya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Lebih dari 6.100 orang tewas dalam perang melawan narkoba setelah ia menjabat. Sepertiga kematian tersebut akibat dari operasi polisi dan lainnya diklasifikasikan kematian di bawah penyelidikan. Pihak kepolisian menyatakan pembunuhan selama operasi anti narkoba tersebut untuk pertahanan diri.

Langkah keras Duterte dalam memerangi narkoba  telah memicu kecaman internasional dan menciptakan ketegangan dengan dengan negara sekutu dan pendonor termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.  Duterte menanggapi hal itu dengan mengatakan ia bersedia “membusuk di penjara” demi memberantas narkoba di Filipina.

Ia dalam wawancana di sebuah televisi kemarin mengatakan masalah narkoba lebih besar yang ia pikirkan semula. Ia menyatakan perang melawan narkoba tidak akan segera berakhir. “Hingga penjual obat bius terakhir keluar dari jalanan dan raja narkoba terbunuh,  kampanye melawan narkoba ini akan berlanjut hingga hari terakhir saya menjabat,” katanya.

Pembunuhan dengan cara main hakim sendiri sering terjadi dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuding pihak berwenang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh tersangka terkait kasus narkoba. Duterte lantang membantah polisi bersekongkol dengan warga. Ia mengatakan geng-geng narkoba membunuh lawan mereka dan membungkam para informan.

 

T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya