SOLOPOS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Reuters)

Solopos.com, PARIS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengaku memahami perasaan semua umat Islam di dunia terkait penerbitan karikatur Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo. Dia menegaskan sedang melawan Islam radikal yang menjadi ancaman.

Emmanuel Macron menegaskan menghormati umat Islam. Hal yang dia lakukan saat ini adalah melawan Islam radikal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mempromosikan ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini," kata Macron dalam sebuah wawancara eksklusif kepada Al Jazeera seperti dilansir Suara.com, Selasa (2/11/2020).

Kisah Makeup Artist Asal Wonogiri Jadi Penyintas Covid-19

Dia juga menegaskan membela kebebasan berpendapat di negaranya. "Saya akan selalu membela kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar di negara saya," tambahnya.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan masyarakat dituntun untuk percaya bahwa karikatur tersebut adalah hasil karya negara Prancis. Padahal, gambar itu bukan proyek pemerintah, melainkan muncul di surat kabar bebas yang tidak berafiliasi dengan pemerintah.

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan penyimpangan kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun-kartun ini," kata Macron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya