SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Ketua Tim Pengkaji Akademis dampak kebijakan pembatasan BBM subsidi Anggito Abimanyu memberikan tiga opsi ke pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM subsidi jenis premium. Apa saja opsinya?

Hal ini disampaikan oleh Anggito di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (7/3/2011).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Ketiga opsi tersebut adalah:

Ekspedisi Mudik 2024

1. Kenaikan harga premium Rp 500 per liter, kemudian angkot diberikan semacam cash back atau kembalian, sehingga tarifnya tidak naik. Itu berarti kendaraan bermotor maupun mobil pribadi harus membayar biaya tambahan termasuk kendaraan umum. Namun untuk angkutan umum ada cash back.
2. Harga pertamax dijaga di level tertentu. Berdasarkan survei atas kemampuan daya beli masyarakat, paling feasible Rp 8.000 per liter. Perpindahan kendaraan pribadi dari premium ke pertamax dilakukan supaya terjadi pengurangan konsumsi sekitar 3 juta KL pindah ke pertamax.
3. Melakukan penjatahan konsumsi premium dengan sistem kendali. Itu berlaku tidak hanya kendaraan umum tapi juga kendaraan pribadi.

“Kami mengkombinasikan, untuk jangka panjang mending penjatahan BBM subsidi agar tepat sasaran,” jelas Anggito.

Di tempat yang sama, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan ketiga opsi ini akan dibahas dan dipaparkan dalam rapat dengan Komisi VII DPR besok.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya