SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Pengecer premium kini tak lagi leluasa membeli bahan bakar bersubdisi tersebut. SPBU membatasai penjualan Premium ke pengecer maksimal hanya 20 liter seiring pembatasan BBM per 1 Agustus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lantaran dibatasi, kini tak lagi banyak pengecer membeli premium di SPBU.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dulu 30 liter boleh sekali beli. Sekarang karena dibatasi saya lihat malah sebagian justru enggak pernah beli lagi. Mungkin tanggung kalau hanya 20 liter. Ini kalau nggak ada pembatasan penjualan premium pakai jirigen ini pasti naik,” ujar Manajer SPBU di Jalan Kol. Soegiono, Jogja, Muhamad Djauhari Yunus kepada Harian Jogja belum lama ini.

Terpisah, Supervisor SPBU Bugisan, Novri juga mengakui penjualan Premium kini relatif stabil sejak penjualan ke pengecer dibatasi.

“Sekarang rata-rata masih 20 ton per hari,” ujarnya.

Menurut dia, untuk penjualan Pertamax rata-rata per hari 600 liter. Penjualan Pertamax hingga kini masih fluktuatif. Menurutnya belum dapat diketahui secara menyeluruh apakah bakal terjadi penurunan tajam penjualan Pertamax semenjak harga komoditas ini mulai naik awal bulan ini.

Novri menambahkan, terkait kebijakan pelarangan kendaraan dinas menggunakan Premium, sejak Agustus hingga saat ini SPBU Bugisan mencatat ada tiga buah sepeda motor plat merah yang tetap ngotot menggunakan Premium kendati sudah ada pelarangan.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya