SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Nurul Hidayat)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Nurul Hidayat)

JAKARTA — Indeks harga saham gabungan diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas seiring dengan menguatnya saham-sahamsecondliner.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda mengatakan saham-saham secondliner akan menopang pergerakan IHSG seiring dengan kondisi saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) yang sudah terlampau tinggi.

“Saat ini saham big caps sudah cukup tinggi, sehingga cenderung akan ada koreksi. Selain itu juga investor asing pun lebih memilih saham-saham secondliner seperti saham konstruksi hingga properti,” tuturnya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan investor jangan terlalu banyak melakukan akumulasi beli terhadap saham-saham big caps, dan melihat situasi terlebih dahulu sebelum menambah portofolio di saham big caps.

Menurutnya, saham-saham secondliner dengan orientasi bisnis domestik lebih menarik. Hal itu dikarenakan imbas dari krisis ekonomi global tidak terlalu terasa terhadap kinerja keuangan perusahaan.

“Investor asing juga lebih memilih sektor konsumsi, properti, poultry hingga konstruksi dengan orientasi bisnis dalam negeri,” ujarnya.

Pada perdagangan Selasa (19/2/2013), aksi beli asing tercatat Rp2,38 triliun dan aksi jual asing tercatat Rp1,66 triliun. Sehingga nilai beli bersih asing (net buy foreigner) mencapai Rp722,3 miliar.

Sementara itu, aksi beli domestik mencapai Rp4,58 triliun, dan aksi jual domestik Rp5,3 triliun. Capaian tersebut menjadikan jual bersih domestik mencapai Rp723 miliar.

Sementara itu, Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.555-4.605 dan resistance 4.622-4.632. “Tenaga IHSG sepertinya sudah mulai kehabisan untuk tetap bertahan di zona hijau, namun nett buy asing masih menahan pelemahan yang terjadi,” tuturnya.

Meski IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan, lanjutnya, pergerakan IHSG diharapkan terbatas dengan adanya rilis data-data ekonomi global yang dapat mengimbangi berkurangnya sentimen dari rilis kinerja emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya