SOLOPOS.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. DokJIBI/Solopos/Reuters

Solopos.com, MADRID — Bentrok Real Madrid versus Juventus di Santiago Bernabeu, Kamis (24/10/2013) pukul 01.30 WIB (disiarkan langsung SCTV), bakal menjadi panggung nostalgia bagi beberapa orang dari kedua kubu.

Manajer Madrid, Ancelotti, akan bernostalgia melawan mantan klub yang pernah dibesutanya pada 1999-2001. Menariknya pelatih Juventus, Antonio Conte, menjabat kapten ketika Ancelotti masih mengarsiteki rasaksasa Turin.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Namun, setelah bercerai dan menangani AC Milan, Ancelotti berubah jadi “musuh besar” bagi Bianconeri, julukan Juventus. Pria yang akrab disapa Don Carlo itu membuat tifosi Juventus menangis tersedu, ketika dia membawa Milan mengandaskan Bianconeri pada final Liga Champions 2003.

Koneksi kuat tidak hanya dimiliki Ancelotti. Asisten Ancelotti, Zinedine Zidane, juga menyimpan memori istimewa dengan Bianconeri. Legenda sepak bola Prancis itu, menjadi orang yang paling dielu-elukan publik Turin ketika mengenakan jersey Bianconeri pada 1996-2001, sebelum akhirnya ia memutuskan hijrah ke Madrid. Zidane pun pernah merasakan menjadi rekan setim dengan Conte di Juventus.

Tapi bersama Juventus, Zidane gagal memenangi trofi Liga Champions. Pemain yang akrab disapa Zizou itu, baru bisa mengangkat The Big Ears alias Si Kuping Lebar, julukan trofi Liga Champions, bersama Madrid pada 2002.

Pilar kedua kubu pun acap kali dipertemukan, baik di level klub maupun tim nasional. Itu tidak terlepas dari dominasi para pemain kedua tim di negara mereka masing-masing. Sebagian pemain inti Madrid adalah penggawa Spanyol dan separuh lebih skuat Timnas Italia merupakan pemain Juventus.

Kiper Real Madrid, Iker Casilla dan kiper Juventus, Gianluigi Buffon, pun acap kali bertemu dalam satu lapangan. Terakhir, keperkasaan keduanya diuji dalam drama adu penalti ketika membela negara masing-masing di semifinal Piala Konfederasi 2013.

Bentrok di Bernabeu juga akan menjadi panggung istimewa bagi striker Bianconeri, Fernando Llorente, untuk pulang kampung ke Spanyol. Penyerang berusia 28 tahun tersebut untuk kali pertamanya akan menginjakkan kaki di ranah Matador sejak diboyong Juventus dari Atletic Bilbao pada musim panas lalu.

“Secara pribadi, saya sangat senang bermain melawan sebuah tim Spanyol, apalagi salah satunya yang terbesar seperti Real Madrid,” jelas Llorente, dilansir Football Italia, Selasa (22/10/2013).

Llorente bisa menjadi senjata rahasia Conte untuk mengalahkan Madrid di Bernabeu, mengingat rekor Juventus saat turun di Spanyol sangatlah mengecewakan. Bianconeri hanya memetik dua kemenangan dalam 19 kali kunjungannya ke Negeri Matador. Sedangkan 12 laga diakhiri dengan kekalahan.

Bersama Bilbao, Llorente delapan kami turun di Bernabeu. Meski timnya selalu kalah di pertemuan itu, setidaknya pemain berdarah Spanyol ini pernah membobol gawang tuan rumah selama dua kali.

“Kami harus yakin dengan peluang kami, karena Real merupakan lawan yang membiarkan Anda bermain [terbuka], meski mereka membahayakan ketika menguasai bola.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya