Solopos.com, SOLO– Hasil positif yang direbut Persis Solo dalam dua laga tandang terakhir diharapkan mampu mendongkrak performa Ferry Anto dkk. saat berhadapan dengan Persip Pekalongan di Stadion Manahan, Selasa (29/4/2014) sore.
Skuat Laskar Sambernyawa harus tetap tampil impresif untuk mencuri tiga poin pertama di kandang sendiri. Terlebih, laga itu bakal disaksikan oleh Pasoepati menyusul pembatalan sanksi pertandingan tanpa penonton yang ditetapkan Komdis PSSI, Senin (28/4/2014) malam.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dengan mengantongi kemenangan 1-0 saat menantang Persipur Purwodadi dan serta kali hasil seri saat melawat ke kandang PSIR Rembang dan menjamu PPSM Magelang di laga perdana, Persis boleh dibilang tengah berada di atas angin. Saat ini, pasukan Widyantoro itu menduduki peringkat kedua klasemen sementara Grup 4 dengan mengantongi lima poin. Persis unggul satu poin dari Laskar Kalong, julukan Persip, yang menempel di peringkat ketiga.
“Besok [hari ini] kami harus menang. Yang terpenting, besok anak-anak lebih bekerja keras dan tetap fight setelah mendapatkan hasil positif di dua laga away kemarin,” kata Wiwid, sapaan Widyantoro, saat berbincang dengan Espos, Senin (28/4).
Pelatih asal Magelang itu mengaku telah meracik strategi dan skema permainan cukup matang untuk menundukkan lawan keempat bagi pasukannya itu. Wiwid berencana kembali menerapkan pola 4-4-2 dengan melancarkan lebih banyak serangan. Dia juga bakal merotasi sebagian pemain untuk menjaga stamina seluruh anggota skuatnya.
Kapten tim, Ferry Anto bakal diduetkan dengan Ainudin Devira sebagai ujung tombak serangan Laskar Sambernyawa untuk mengobrak-abrik pertahanan Laskar Kalong. Sementara, gelandang asal Kamerun, Mbom Mbom Jullien, justru tak akan diturunkan pada laga kali ini. Sebagai gantinya, Wiwid bakal mempercayakan posisi jendral lapangan tengah kepada Windu Wibowo dan Fandy Edy yang biasanya berperan sebagai bek central.
“Saya belum bisa menemukan performa terbaik Mbom, jadi dia tidak saya turunkan dulu. Gantinya, Fandy yang akan saya tarik ke gelandang,” ulas dia.
Wiwid mengaku sempat khawatir dengan diterapkannya sanksi pertandingan tanpa penonton yang diberlakukan PSSI. Dia hanya dapat berharap absennya dukungan pasoepati di dalam stadion tidak akan berpengaruh pada mental bertanding anak-anak didiknya. Dia meyakini Ferry Anto dkk. dapat tetap bertarung dengan baik kendati tak ditonton puluhan ribu penggemar mereka.
“Harapan saya, mudah-mudahan tetap ada penonton karena Pasoepati adalah pemain ke-13 bagi kami. Tapi kalau itu yang menjadi pertaruan PSSI, ya kami harus bisa menerima. Pemain harus tetap fight merebut kemenangan untuk dipersembahkan kepada Pasoepati,” imbuh dia.
Sementara itu, isu sanksi pertandingan tanpa penonton menjadi keuntungan tersendiri bagi Persip. Mereka dapat tampil dengan lebih percaya diri karena Laskar Sambernyawa tidak akan mendapat dukungan dari Pasoepati.
“Jujur, kami merasa diuntungkan dengan pertandingan tanpa penonton. Soalnya, Persis kan punya kelompok suporter yang sangat fanatis. Mereka bisa menjatuhkan mental bertanding anak-anak didiknya saya kalau melihat pertandingan ini,” beber Pelatih Kepala Persis Pekalongan, Sugeng Widodo, saat ditemui wartawan di Stadion Manahan, Senin sore.
Sugeng membawa 21 pasukan yang terdiri dari 20 pemain lokal dan satu pemain asing, Siaka Dambele. Sementara, striker asing andalan mereka, Sanau Salia, tidak dapat bertanding karena dibekap cedera engkel.
Sugeng menuturkan akan menerapkan pola permainan bertahan saat meladeni Persis. Mereka akan bertumpu pada satu striker dan hanya mengandalkan serangan balik untuk mencuri poin.
“Persis tim yang kuat, tapi target bawa pulang poin, setidaknya seri. Jangan sampai pulang tanpa poin,” tandas dia
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
