SOLOPOS.COM - Kuis Tebak Skor Piala Dunia Brasil 2014 antara Brasil vs Jerman

Solopos.com, BELO HORIZONTE—Prediksi Brasil vs Jerman pada semifinal Piala Dunia 2014, Rabu (9/7/2014) pukul 03.00 WIB oleh sejumlah analis mengunggulkan Tim Samba.

Dua puluh empat tahun lamanya Jerman menanti  gelar juara Piala Dunia sejak kali terakhir meraihnya pada 1990. Kini, peluang tim berjuluk Die Mannschaft untuk mengakhiri dahaga gelar paling prestisius itu terbuka lebar di Brasil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jerman menyingkirkan Prancis dengan skor 1-0 untuk lolos ke semifinal di Piala Dunia 2014. Itu menjadi semifinal kali keempat Die Mannschaft secara beruntun di pesta sepak bola terakbar empat tahunan ini, sekaligus rekor baru karena sebelumnya tidak ada tim yang bisa menyamai konsistensi Jerman dalam empat Piala Dunia terakhir.

Namun, pencapaian Jerman itu justru menimbulkan ironi. Sebab dalam empat semifinal terakhir mereka di Piala Dunia, Jerman tak sekalipun mampu mengangkat trofi juara. Spesialis semifinalis pun menjadi  cap yang cukup dirasa miris bagi pendukung Der Panzer, julukan lain Jerman.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami belum mencapai titel apa pun sebagai sebuah tim. Titel sangat penting dan para pemain kami, khususnya dari Bayern Munich yang telah banyak memenangi gelar. Ini sangat penting bagi mereka, sangat spesial,” beber pelatih Jerman, Joachim Loew, seperti dilansir bbc.co.uk, Minggu (6/7/2014).

Melihat permainan Jerman menyingkirkan Prancis, Loew sepertinya tidak memedulikan permainan indah. Yang pasti, Der Panzer bertekad memenangi laga tersisa agar ambisi untuk menuntaskan puasa gelar bisa terbalaskan di Brasil.

Sejak menjuarai Euro 1996, Jerman tidak pernah mampu menyabet gelar juara di turnamen besar. Namun Toni Kroos dkk. mulai mencium gelar juara dan optimistis mampu mengakhiri  kutukan 18 tahun tanpa gelar bagi Der Panzer.

“Kami  sudah sangat dekat dan kami merasa punya kans besar untuk memenangi Piala Dunia. Beberapa tahun terakhir kami sangat dekat dengan gelar, namun kali ini kami benar-benar ingin memenanginya,” jelas pemain Jerman, Andre Schuerrle, seperti dilansir Daily Mail.

Diuntungkan Cedera Neymar
Jerman pun sangat diuntungkan dengan cedera retak tulang punggung yang dialami pemain Brasil, Neymar. Superstar Selecao, julukan Brasil, itu dipastikan tak akan menyelesaikan turnamen di negaranya, setelah punggungnya diterjang bek sayap Kolombia, Juan Camilo Zuniga, pada babak perempat final.

Neymar dipastian absen membela Brasil ketika meladeni Jerman di semifinal yang digelar di Belo Horizonte, Rabu (9/7) dini hari WIB nanti. Thomas Mueller dkk. pun sepertinya akan bebas mengacak-acak pertahanan Brasil yang kehilangan sang kapten, Thiago Silva, karena hukuman akumulasi kartu kuning.

Namun, bukan berarti Selecao melempar handuk. Pasukan Luiz Felipe Scolari tentu ingin membayar penderitaan Neymar dengan memberinya gelar juara setelah pengorbanan yang dilakukannya selama turnamen ini.

Apalagi rekor mereka melawan Jerman cukup bagus.  Sejak dikalahkan Brasil 0-2 di final Piala Dunia 2002, Jerman memang selalu lolos minimal ke babak pereempat final. Namun, fakta pahitnya sejak itu mereka tidak pernah sekalipun mencicipi manisnya trofi Piala Dunia.

“Mimpiku belum berakhir. Ini diganggu dengan sebuah laga, namun itu masih berlanjut. Saya yakin rekan setimku akan melakukan segalanya untuk menjadikan mimpiku, menjadi juara, menjadi kenyataan,” tutur Neymar, dilansir Reuters.

Berikut ini analis Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Widodo C Putra:
“Cederanya Neymar saat membawa Brasil mengalahkan Kolombia di babak perempat final beberapa hari lalu tak pelak membuat tim tuan rumah tak lagi benar-benar diunggulkan.

Menurut  saya, hal itu cukup bisa dimaklumi. Pasalnya, sejauh ini, peran Neymar dalam skema permainan Brasil sangat vital. Hampir semua pola serangan Tim Samba selalu dari hasil kreativitas Neymar. Di babak semifinal mendatang, saya rasa pelatih Luis Felipe Scolari harus segera mencari formulasi pola yang semula tersentral pada Neymar, kini harus lebih kolektif.

Sejak fase grup hingga babak perempat final lalu, performa Brasil memang terbilang tak sesuperior tim-tim macam Prancis dan Belanda. Bahkan ketika di babak 16 besar, Brasil nyaris saja terjungkal oleh perlawanan Chile. Beruntung, mental pemain Brasil yang banyak berlaga di kompetisi Eropa pun terbilang lebih matang.

Penampilan terbaik Brasil sepanjang Piala Dunia ini menurut saya adalah ketika menghadapi Kolombia di babak perempat final lalu. Lini per lini Tim Samba ketika itu berperan maksimal dalam tiap skema permainan. Ditambah dengan peran Neymar di lapangan tengah bersama Hulk dan Oscar terlihat sangat maksimal dalam menjaga ritme serangan.

Di babak semifinal, ketika menghadapi Jerman yang memiliki karakter permainan eksplosif dan determinasi tinggi, saya rasa Scolari tak punya pilihan selain mencari pengganti Neymar. Memang nyatanya tak ada pemain pelapi Brasil yang pantas menggantikan peran Neymar. Tapi saya rasa, Scolari pantas menjajal Jo. Meski kenyataanya, di beberapa laga sebelumnya, Jo tercatat pemain yang kerap membuang peluang.

Jo juga tercatat bukan tipe pemain yang gemar memainkan sepak bola cantik dengan aksi individunya. Jelas hal ini akan menjadi celah terbesar di lini tengah Brasil. Jika memang cerdik membaca peluang ini, jelas Joachim Loew akan memanfaatkannya. Terlebih ketika Joachim Loew memainkan dua penyerang murni sekaligus secara bersamaan membuat serangan Jerman menjadi lebih kreatif.

Perpanjangan Waktu Brasil Juara
Pasalnya, dengan begitu, peran lini tengah tak lagi terbebani, pasalnya peran mereka terbantukan oleh peran penyerang yang turun ke lapis kedua.

Ketika menghadapi Prancis lalu, saya suka dengan skema lini depan Jerman yang menempatkan Miroslav Klose dan Thomas Mueller di garis sejajar. Tapi dalam penerapannya, kedua pemain itu secara bergantian berperan sebagai striker utama dan striker lini kedua.

Belum lagi trio lini tengah Jerman yang menurut saya cenderung jauh lebih determinatif. Dengan mengembalikan Philip Lahm ke posisi awalnya sebagai bek sayap, Sami Khedira pun kembali mendapatkan tempat di sektor gelandang tengah.

Jika Brasil lengah mengantisipasi mobilitas ketiga gelandang Jerman, bukan tidak mungkin Der Panzer akan berhasil mempecundangi tuan rumah.

Jika dalam waktu normal 90 menit Jerman tak mampu mengatasi perlawanan Brasil, maka saya pun menjagokan Brasil akan menjadi pemenangnya.”



Data dan Fakta
Sejak kali terakhir menjuarai Piala Dunia 1990, Jerman selalu bisa lolos minimal ke babak perempat final. Namun dalam tujuh keikutsertaan terakhir mereka itu, tim berjuluk Der Panzer, belum pernah merasakan kembali manisnya mengangkat trofi di pesta sepak bola terakbar di dunia ini. Berikut pencapaian Jerman di Piala Dunia sebagaimana dikutip dari BBC.

Piala Dunia          Finis
1978       Urutan Kedua Grup
1982       Runners-up
1986       Runners-up
1990       Juara
1994       Perempat Final
1998       Perempat Final
2002       Runners-up
2006       Juara Ketiga
2010       Juara Ketiga
2014       ?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya