SOLOPOS.COM - Ilustrasi Borussia Dortmund Vs Bayern Munich. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Ilustrasi Borussia Dortmund Vs Bayern Munich. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

LONDON—Dua kali kalah dalam final Liga Champions di tiga musim terakhir menggandakan motivasi Bayern Munich untuk mengakhiri kutukan itu sekaligus menjaga asa treble winner saat menghadapi Borussia Dortmund di akhir pekan ini.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Di final turnamen yang sama tiga tahun lalu Bayern dikalahkan Inter Milan dengan skor 0-2. Tahun lalu pasukan Die Roten, julukan Bayern, kembali masuk final namun lagi-lagi gagal menjadi juara setelah ditekuk Chelsea dalam drama adu penalti di hadapan publik sendiri di Allianz Arena.

Di musim ini, kemenangan dengan agregat telak 7-0 atas klub raksasa Spanyol, Barcelona, kembali menempatkan Bayern di partai puncak turnamen paling bergengsi antar-klub elite Eropa. Di final kali ketiga dalam empat musim terakhir, Bayern berhadap mengakhiri laga lawan Borussia Dortmund di Wembley, Minggu (26/5) dini hari WIB, dengan mengangkat trofi juara.

Setelah mencetak rekor dengan memenangi gelar juara Bundesliga ke-23 di musim ini, pasukan Die Roten bertekad di final kali ini pantang menelan kekalahan. Jika kembali kalah berarti impian treble winner untuk kali pertama dalam sejarah klub bakal kandas sebelum Bayern menghadapi Stuttgart pada final DFB Pokal, 1 Juni mendatang.

“Bagi saya secara pribadi, semuanya tentang waktu untuk memenangi sesuatu. Namun jika Anda kalah untuk kali ketiga, Anda akan disebut sebagai pecundang dan saya tidak menginginkan itu,” ujar gelandang Bayern, Thomas Mueller, dilansir Foxsports, Kamis (23/5).

Pelatih Bayern, Jupp Heynckes, yang membawa Real Madrid memenangi Liga Champions di 1998, mengaku trauma kekalahan di final 2012 membuat skuatnya menjadi lebih kuat. “Secara mental kami sangat stabil. Tidak ada yang bisa melempar kami dari langkah kami,” ujar Heynckes dilansir Googlenews.

“Kami memiliki satu-satunya target, memenangi turnamen besar! Tidak ada yang bisa menyingkirkan kami,” imbuh Heynckes yang bakal digantikan Josep “Pep” Guardiola di musim depan.

Pelatih berusia 68 tahun itu mengaku pasukannya menaruh fokus penuh mendatangkan trofi juara Liga Champions untuk kali pertama sejak 2001 dan selanjutnya memenangi final DFB Pokal atau Piala Jerman. “Tim saya sangat fokus mendatangkan kesuksesan dan diprogram untuk itu, untuk mendapatkan sesuatu yang belum pernah saya alami disepanjang karier saya sebagai pemain dan pelatih,” kata Heynckes.

“Setelah kekecewaan pahit di kandang kami sendiri [final lawan Chelsea di 2012], kami mengangkat diri kami dan memainkan musim seperti ini membuktikan para pemain saya sangat spesial,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya