SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertandingan Borussia Dortmund Vs Bayern Munich. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Ilustrasi pertandingan Borussia Dortmund Vs Bayern Munich. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

LONDON—Duel der klassiker pada final Liga Champions di Stadion Wembley, London, Minggu (26/5) dini hari WIB, akan mempertemukan Bayern Munich dengan kekuatan tradisional mereka melawan Borussia Dortmund yang modernis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bayern, empat kali juara Eropa, merupakan tim Jerman terkaya dan paling sukses. Sementara Dortmund yang baru sekali memenangi trofi juara Eropa di 1997 bukan klub berlimpah uang bahkan sempat mengalami krisis finansial di 2004 hingga 2006.

Dalam masa krisis di 2004 Bayern sempat mengulurkan pertolongan dengan memberi pinjaman dua juta euro terhadap Dortmund untuk membayar gaji pemain mereka. Dortmund nyaris bangkrut di 2005 namun tertolong setelah mengubah nama stadion dari Westfalenstadion menjadi Signal Iduna Park, setelah di 2006 sebuah perusahaan asuransi lokal bersedia menjadi sponsor dengan kesepakatan hingga 2016.

Dalam periode sesudah itu Dortmund kepayahan menembus kompetisi dan kesulitan di liga. Namun kini ceritanya berbeda. Dibawah besutan Jurgen Klopp yang dipercaya menjadi pelatih di 2008, Dortmund kembali berbicara di kancah Eropa dan domestik.

Die Borussen, julukan Dortmund, mengalahkan Bayern dalam perburuan gelar juara Bundesliga di 2011 dan 2012 sebelum pada bulan lalu Bayern kembali menjadi kampiun Jerman. Hanya sekali kalah dalam perjalanan sejauh ini di Liga Champions, Dortmund pantas melaju ke final untuk berhadapan dengan Bayern.

Final sesama tim Jerman ini menjanjikan pertarungan sengit dengan kekuatan yang dipandang seimbang meski Bayern lebih difavoritkan menjadi pemenang. “Jika seseorang mengatakan kepada saya sebelum musim ini bahwa kami akan bermain di final, saya tidak akan mempercayainya,” ujar gelandang Dortmund, Jakub “Kuba” Blaszczykowski dilansir Reuters, Kamis (23/5).

“Bagi kami, para pemain dan semua orang di klub ini, mencapai final merupakan event hebat. Tidak banyak dari kami yang mendapatkan kesempatan bermain di final seperti ini. Ini merupakan kulminasi dari musim bagus di Liga Champions,” imbuh Kuba yang merupakan salah satu dari tiga pemain internasional Polandia di Dortmund.

Saat Dortmund membidik trofi juara Eropa kali kedua, Bayern akan memasuki Wembley dengan hasrat mendatangkan trofi juara Eropa kali kelima. Bahkan Bayern menghadapi prospek memenangi treble winner setelah menyegel gelar juara Bundesliga dan berlaga di final DFB Pokal pada 1 Juni mendatang.

Die Roten, julukan Bayern, juga ingin menaklukkan trauma kekalahan dalam dua final di tiga musim sebelumnya di Liga Champions. “Kami yakin kami akan mengangkat trofi juara. Kami memiliki kekuatan mental luar biasa dan kami tidak bisa ditekan,” kata pelatih Bayern, Jupp Heynckes.

Bayern dan Dortmund memiliki tipikal permainan memberi tekanan tinggi terhadap lawan. Gaya itu terbukti efektif saat skuat Bavarians, julukan lain Bayern, menggulung klub raksasa Spanyol, Barcelona dengan agregat 7-0 di semifinal.

Jika dibandingkan dengan Dortmund, Bayern dinilai sebagai tim dengan dominasi dalam penguasaan bola dan mengandalkan keunggulan fisik serta serangan langsung. Franck Ribery dan Arjen Robben menjadi pemain yang yang paling diwaspadai tim rival. Namun Heynckes melihat Bastian Schweinsteiger yang dimainkan tepat di depan pertahanan tetap menjadi pemain kuncinya.

Sementara striker Mario Mandzukic menjadi kunci kemonceran Bayern menjebol gawang lawan. Tak hanya tajam dalam penyelesaian akhir, Mandzukic juga bagus dalam memposisikan diri dan menciptakan peluang.

“Untuk menjadi sukses, sebuah tim membutuhkan skuat yang berisikan para pemain top, bukan hanya 11 pemain dan mungkin itulah kekurangan kami di final Liga Champions musim lalu. Itulah kenapa kebijakan transfer pemain di musim ini sangat penting,” kata Heynckes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya