SOLOPOS.COM - Pelatih Benfica, Jorge Jesus, berharap mampu menyudahi kutukan 51 tahun yang dialami klubnya di kancah Eropa. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Ekspedisi Mudik 2024

Pelatih Benfica, Jorge Jesus, berharap mampu menyudahi kutukan 51 tahun yang dialami klubnya di kancah Eropa. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

AMSTERDAM – Pelatih Benfica, Jorge Jesus, tak akan membiarkan kutukan selama 51 tahun di kancah Eropa akan membuat mental pemainnya turun saat menghadapi Chelsea pada final Liga Europa di Amsterdam Arena, Kamis (16/5/2013) dini hari WIB. Karenanya,

Jesus tahu bahwa Benfica mencapai kejayaannya pada era 1960-an. Tim asal Portugal ini mampu mengangkat trofi Eropa secara back to back pada tahun 1961 dan 1962.

Namun, setelah Benfica tak pernah sekalipun memenangi trofi pada turnamen di Benua Eropa. Meskipun, setelah itu The Eagles, julukan Benfica, mampu melaju ke final kompetisi Eropa selama enam kali, namun tak selalu mengalami kegagalan.

Belajar dari pengalaman buruk Benfica terdahulu dan keinginan mengakhiri paceklik gelar Eropa, Jesus berambisi memenangi Liga Europa dnegan mengalahkan Chelsea.

“Saya tahu bahwa Benfica memiliki momen besar dalam sejarah olahraga pada era 1960-an. Saya lahir 1954, namun saya tahu sejarah klub karena saya membacanya dan tergambar dalam foto di tempat pelatihan,” ujar Jesus.

“Memenangi Liga Europa akan menjadi momen yang sangat penting bagi sejarah klub dan untuk para pemain dan staff.”

“Mencapai final sendiri merupakan prestasi yang hebat, namun memenanginya bahkan akan lebih hebat.”

“Benfica selalu di bawah tekanan saat mereka bermain dan kami tahu setiap kompetisi kami selalu menjadi bagiannya, harapannya adalah sampai ke final dan menang.”

Menghadapi Chelsea, menjadi kepuasan tersendiri bagi Jesus dan Benfica. Ini dikarenakan status The Blues, julukan Chelsea, yang merupakan kampiun Liga Champions musim lalu. Selain itu, Chelsea juga akan tampil dengan dua pemain, yang merupakan jebolan Benfica, yakni David Luiz dan Ramires.

“Sebuah kepuasan bagi kami menghadapi Chelsea, berbagi final dengan lawan di mana ada salah satu pemainku,” imbuh Jesus.

“Mereka memiliki David Luiz dan Ramirez, namun saya tak melupakan tentang Paulo Ferreira dan Hilario. Itu adalah hal yang penting untuk dicatat, dan kami senang bertemu mereka di final.”

Simak berita terkait :  http://digital.solopos.com/file/15052013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya