SOLOPOS.COM - Chief Marketing Officer Advan Candra Lijanto (kanan) dan pengamat telekomunikasi Teguh Prastya menunjukkan ponsel pintar Advan Vandroid S5G yang diluncurkan di Jakarta, Rabu (18/12/2013). Advan Vandroid S5G hadir dengan tiga kesempurnaan screen yang menggunakan sistem teknologi IPS yang memungkinkan penglihatan dari berbagai arah di bawah terik matahari sekalipun, kamera resolusi tinggi yakni 18 MP, dan penyimpanan data yang besar, 32 GB. (JIBI/Solopos/Antara/Audy Alwi)Chief Marketing Officer Advan Candra Lijanto (kanan) dan pengamat telekomunikasi Teguh Prastya menunjukkan ponsel pintar Advan Vandroid S5G yang diluncurkan di Jakarta, Rabu (18/12/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Audy Alwi)

Solopos.com, JAKARTA — Tablet dan telepon seluler pintar (smartphone) kelas menengah dan bawah diprediksi bakal semakin mendominasi pasar gadget Indonesia pada 2014. Pengamat telekomunikasi sekaligus Founder Indonesian Cloud Forum (ICF) Teguh Prasetya menduga gadget menengah ke bawah itu bakal menguasai 50% penjualan selama 2014 mendatang.

Menurut Teguh Prasetya, vendor gadget global juga akan tetap meluncurkan produk kelas menengah ke bawah meskipun produk utamanya lebih menyasar kelas menengah ke atas. Menurutnya, produk jenis ini akan lebih laku karena sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tablet yang dikategorikan menengah ke bawah oleh pasar gedget Indonesia, menurut dia adalah tablet yang ditawarkan dengan harga Rp2 juta kr bawah, sedangkan ponsel pintar di bawah Rp1 juta. “Konsumen Indonesia itu sensitif soal harga,” ujarnya dalam peluncuran produk terbaru Advan di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Kendati demikian, ia menyatakan persaingan di segmen low end dan middle end saat ini sudah kompetitif. Oleh karena itu, setiap vendor harus memberikan kepuasan kepada pengguna dengan meningkatkan inovasi, kampanye merek, layanan purna jual hingga pemberian bonus.

Menurut Teguh, jika pengguna sudah puas maka mereka akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang di sekitarnya. Ke depan, imbuhnya, penggunaan perangkat bergerak ini akan semakin masif.

Menurutnya, gadget murah bisa mengurangi kesenjangan digital yang masih terjadi. Selama ini, penggunaan tablet dan ponsel pintar masih didominasi untuk membuka aplikasi seperti game dan jejaring sosial.

Chief Marketing Officer Advan Candra Lijanto mengatakan dari hasil survey Advan terhadap 100 mahasiswa di Jakarta menunjukkan konsumen sudah semakin cerdas memilih gadget. Konsumen ini tidak lagi terjebak pada nama besar merek, tapi lebih memilih dari segi spesifikasi. Ke depan, Advan akan lebih agresif mengampanyekan produk-produknya di berbagai media.

“50% responden memilih spesifikasi sebagai pertimbangan utama sebelum membeli produk,” ujarnya.

Dia melanjutkan, selama ini gadget premium yang harganya di atas Rp5 juta sulit dijangkau masyarakat kelas menengah bawah. Padahal, gadget sudah menjadi perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itulah, Candra menyatakan perusahaan akan fokus menggarap pangsa pasar low end dan middle end. Dalam kesempatan yang sama, Advan meluncurkan produk terbaru Vandroid S5G yang dibanderol seharga Rp3,5 juta.

Ponsel dengan layar selebar 5,7 inci ini diklaim memiliki spesifikasi kelas atas namun dipatok dengan harga yang terjangkau. Menggunakan layar berteknologi IPS, Advan mengklaim ponsel ini dapat tetap digunakan di bawah terik matahari.

Dari segi kamera, Vandroid S5G dibekali dengan kamera depan 5 MP, sedangkan kamera belakang memiliki resolusi 18 MP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya