SOLOPOS.COM - Proses evakuasi korban penusukan di Menara Eiffel, Paris, Prancis, Sabtu (18/10/2020). (Daily Mail)

Solopos.com, PARIS — Pembunuhan guru yang menampilkan kartun Nabi Muhammad kepada muridnya di salah satu sekolah di Paris, Prancis berbuntut panjang. Setelah kejadian itu, dua wanita muslim yang tengah berada di dekat Menara Eiffel, Paris, Prancis, Sabtu (18/10/2020), ditikam.

Penikaman dua wanita muslim itu diduga dampak dari islamofobia sebagai buntut dari pembunuhan guru. Dikutip dari Daily Mail, Rabu (21/10/2020), dua pelaku penyerang kini ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan.

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

Dua wanita yang menjadi korban penikaman adalah Amel dan Kanza. Penikaman bermula ketika Amel dan Kanza cekcok dengan dua wanita yang membawa anjing ke Menara Eiffel.

Penangkap Maling Sepeda Malah Ditahan, Kapolsek Klaten Kota Digugat

Kenza menjelaskan saat itu mereka pergi ke Menara Eiffel bersama Amel dan anak-anak mereka. Saat berada di sana, terdapat dua anjing yang mendekati mereka dan membuat anak-anak mereka takut. Sepupu Kanza, Amel, meminta agar pemilik anjing itu untuk menjauhkan anjing itu dari mereka.

"Kami pergi jalan-jalan. Di tingkat Menara Eiffel ada taman kecil, kami memutuskan untuk ke sana. Saat kami berjalan, ada dua anjing mendekati kami. Anak-anak ketakutan. Sepupu saya yang berkerudung, bertanya apakah anjing peliharaan mereka dapat dijauhkan [dari kami] karena anak-anak takut," kata Kanza.

Namun, kedua wanita itu menolak permintan sepupu Kanza. Satelah menolak, salah satu dari dua wanita yang membawa anjing di Menara Eiffel Prancis itu mengelurkan pisau.

Pelaku menikam Kanza sebanyak enam kali di punggung dan tulang rusuknya. Selain itu, salah satu pelaku itu memukul lengannya.

Setelah menyerang Kanza, kedua pelaku menyerang sepupunya, Amel. Akibat serangan itu, Kanza harus dilarikan ke rumah sakit dengan paru-paru yang tertusuk. Sementara Amel harus melakukan operasi pada salah satu tangannya.

Polisi

Polisi Paris mengkonfirmasi serangan peristiwa di Lapangan Mars Menara Eiffel itu. "Pada 18 Oktober 2020, sekitar pukul 20.00 malam, polisi turun tangan menyusul panggilan darurat dari dua wanita terluka oleh pisau di Champs de Mars, Lapangan Mars di Menara Eiffel," kata polisi.

Ini Dia Dingklik yang Dipakai Pasangan ABG Mesum di Edupark Gemolong Sragen

Saksi mata pengatakan kedua pelaku melontarkan hinaan secara rasis ke pada kedua korban. "Arab kotor! pulanglah ke negaramu sendiri," kata pelaku menurut saksi mata.

Diduga serangan terhadap wanita di Menara Eiffel itu dipicu islamofobia setelah pembunuhan terhadap seorang guru Prancis, Samuel Paty, yang mengajarkan kebebasan berekspresi. Guru itu dibunuh karena menunjukkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Pembunuhan itu membuat Presiden Emmanuel Macron sedang membuat RUU untuk mengatasi radikal Islam. Pihak berwenang menilai RUU ini dapat menciptakan masyarakat paralel di luar nilai-nilai Prancis.

Tetapi, sekitar lima juta penganut agama Islam di Prancis menegeluhkan islamofobia yang menyerang mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya