SOLOPOS.COM - Endri Kusuma Ratih, ibu hamil 8 bulan masih menjalani perawatan di RS.Bhayangkara Polda DIY, Rabu (24/10/2012). Dia salah satu korban luka kecelakaan Prameks. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Endri Kusuma Ratih, ibu hamil 8 bulan masih menjalani perawatan di RS.Bhayangkara Polda DIY, Rabu (24/10/2012). Dia salah satu korban luka kecelakaan Prameks. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

SLEMAN—Kecelakaan Kereta Api Prambanan Express (Prameks) nomor   K 320701, Selasa (23/10/2012) lalu menyisakan kekesalan dan harapan bagi penumpang jasa transportasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Endri Kusuma Ratih, 31, warga Perum Permata, Banguntapan, Bantul, salah satu penumpang Prameks, masih shock saat dikerumuni wartawan di ruang Ibu dan Bayi RS.Bhayangkara Polda DIY, Rabu (24/10/2012) siang. Ibu yang tengah mengandung 8 bulan anak pertamanya ini terlihat masih lemas. Air infus ditangannya masih belum terlepas sejak Rabu malam.

Meski suaranya terputus-putus dia dia menceritakan bagaimana detik-detik Prameks terguling. Dia yang duduk di gerbong paling depan, gerbong khusus wanita tidak mempunyai firasat apapun dirinya dan puluhan penumpang lainnya akan terguncang di dalam gerbong.

Teriakan histeris menyelimuti semua penumpang sebelum Prameks terguling. Suara mencekit begitu kuras keluar dari bawah gerbong, diiringi laju kereta yang menggronjal seperti berjalan diatas bebatuan. Seketika, benturan antar gerbong yang menimbulkan suara cukup keras. Penumpang berdiri, semua, sambil memuji asma Tuhan, mencoba mencari keselamatan.

Panik, begitulah suasana dalam gerbong. Belum sempat penumpang keluar mencari selamat, tiga dari lima gerbong terguling ke arah kanan. Lautan manusia pun tumpah mengikuti arah gerbong terguling. Masing-masing mencari jalan keluar, tak peduli menginjak-injak sesama penumpang.

“Saya pegangan besi gerbong. Trus nyari jalan keluar. Karenapetugas KA bilang cepat keluar takut kereta jalan terus” kata Endri. Setelah keluar dia buru-buru nyari perlindungan di rumah warga untuk menenangkan diri. “Saya langsung telpon suami saya” ujarnya.

Suami Endri, Muhammad Agus, 30, yang kala itu tengah tenang menanti kedatangan sang istri di Stasiun Maguwoharjo, seketika berubah menjadi panik. Tanpa pikir panjang dia langsung menyusul Istri di lokasi Kecelakaan. Setelah bertemu Istri keduanya langsung diantar mobil Ambulan menuju RS.Bhayangkara Polda DIY untuk mendapat perawatan medis.

“Kata dokter tidak kondisi istri saya membaik. Hanya sedikit Trauma. Anak dalam kandungannya juga Alhamdulillah baik” kata Agus

Menurut Agus, Istrinya kerja di sala satu Yayasan di Solo, setiap hari harus pulang pergi menggunakan kereta. “Saya antar jemput sampai Stasiun Maguwo” ujarnya. Ditambahkan dia, dari keterangan istrinya, laju kereta sudah tidak stabil sejak dri Klaten. Pemberangkatan dari Solo Balapan pun telat.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Rasmat, 47, warga Kuningan Jawa Barat. Meski dia tidak luka. Namun orangtua yang ikut bersamanya luka dibagian pelipis dan tangan. Dia juga merasakan kereta sudah bermasalah sejk dari Klaten. “Semestinya pihak PT.KAI mengetahui kalau kereta bermasalah. Gimana perawatannya” ujar Rasmat, saat menunggu rawat inap ibunya di RS.Panti Rini Kalasan. Rasmat berharap kedepannya pihak perkereta apian bisa lebih jeli dan memperhatikan kondisi kereta agar tidak terjadi kejadian yang serupa.

“Ini kejadian pertama kali bagi keluarga saya makanya kami shock” kata Agus

Kepala Sub Seksi Rawat Inap RS.Panti Rini Siti Listiyani mengatakan, jumlah korban kecelakaan Pramek yang masuk Panti Rini adalah 31 orang. Hingga Rabu siang tingal 3 orang yang masih rawat inap. Sebagian besar korban luka karena benturan dan shock. “Rata-rata luka karena benturan dan shock” katanya. Di RS.Bhayangkara pun yang masih di rawat inap ada 3 orang dari korban yang masuk 10 orang.

Humas PT.KAI Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto, Selasa (23/10) malam, mengatakan, masih untuk penyebab kecelakaan pihaknya masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Ditjen Perhubungan. Atas Nama PT.KAI, Eko juga menyampaikan permohonan maaf semua korban atas insiden kecelakaan Prameks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya