SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Pelanggan Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks) berkeras menolak kebijakan PT Kereta Api Indonesia yang akan menghapus kartu trayek bulanan (KTB), mulai Desember mendatang.

Koordinator Komunitas Penglaju Jogja-Solo (KPJ), Eko Setyanto mengatakan, pihaknya mulai menyiapkan sejumlah agenda penolakan terhadap kebijakan tersebut. “Kami akan kumpul bersama membahas langkah-langkah penolakan. Jelas, penghapusan KTB Prameks itu sangat merugikan pelanggan dan PT KA juga menyampaikan alasan yang kurang masuk akal,” kata Eko yang juga ketua komunitas pengguna Prameks, Pramekers, Jumat (18/11).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Stasiun Purwosari, Solo, Suwardi mengaku tidak bisa berkomentar banyak kepada pelanggan yang kecewa karena menurutnya penghapusan KTB itu sudah menjadi keputusan kantor pusat.  “Banyak yang datang ke kantor saya, tanya soal itu. Terutama mereka para pelanggan. Tapi, saya bisa jawab apa? Saya hanya bisa tunjukkan surat dari kantor pusat,” ujar dia.

Menurut Suwardi, saat ini jumlah pelanggan KTB di Purwosari Solo sekitar 100 orang per bulannya. Dengan berlangganan KTB tersebut, kata Suwardi, maka pengguna kereta Prameks bisa membayar tiket kereta dengan harga jauh lebih murah. Kira-kira bisa lebih hemat 40%. “Maka dari itu, wajar jika banyak yang keberatan,” jelas dia.(SOLOPOS/JIBI/haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya