SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>&mdash;Pramekers, sebutan untuk komunitas pengguna Kereta Api Prameks, menjadi salah satu pihak yang paling merasakan dampak dibangunnya KRL Solo-Jogja. Namun, komunitas ini menilai isu pembangunan KRL bukan cuma sekarang mereka dengar.</p><p>Komunitas Pramekers beranggotakan sekitar 300 orang. Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai dosen. &ldquo;Paling banyak dosen, sisanya pekerja nonformal juga warga lansia dan difabel,&rdquo; ujar Ketua Pramekers Harsya Aryo.</p><p>Sejak 2014 Pramekers mendengar informasi ini. &ldquo;Itu isu sudah sejak dulu, pertama pada pada akhir 2014, saya pesimistis tahun ini jadi,&rdquo; ucap Ketua Pramekers Harsya Aryo saat dihubungi <em>Solopos.com</em> Kamis (5/4/2018) sore.</p><p>Harsya menjadi Ketua Pramekers sejak 2012. Dia mendengar kabar akan ada pembangunan KRL untuk memperbaiki sistem transportasi Solo-Jogja. KRL dulu direncanakan rampung pada 2017 dengan rute Stasiun Jebres-Stasiun Tugu. Namun, isu itu tenggelam. Padahal sudah ada persiapan seperti meterial untuk memperbaiki rel. &ldquo;Paling yang ini juga seperti dulu lagi,&rdquo; ucapnya.</p><p>Harsya juga sempat mendengar pembongkaran SPBU Ledoksari dekat Stasiun Jebres dilakukan untuk mendukung proyek KRL saat itu. Kenyataannya, proyek itu tak terealisasi.<br />Harsya yang juga dosen Pertelevisian Institut Seni Indonesia (ISI) Solo itu menyatakan PT KAI lebih baik memprioritaskan peningkatan pelayanan ketimbang mengumbar janji. Salah satu fungsi Pramekers adalah mengadvokasi penumpang, mulai dari regulasi hingga standar pelayanan.</p><p>&ldquo;Saat ini yang menjadi kebutuhan di depan mata adalah peningkatan pelayanan, terutama untuk kaum difabel,&rdquo; ucap Harsya.</p><p>Beberapa anggota Pramekers merupakan warga lansia dan difabel. Harsya menilai pelayanan Prameks tidak ramah terhadap mereka. Misalnya dengan kurang tersosialisasikannya kursi prioritas di kereta hingga kurangnya jalur untuk difabel.</p><p>&ldquo;Pada 2017 kami sudah mencoba mengadvokasi kebutuhan difabel, namun sampai sekarang pihak KAI tak kunjung melakukan apa-apa,&rdquo; ucap Harsya. (Nadia Lutfiana Mawarni)</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya