SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBVI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBVI/SOLOPOS/dok)

JOGJA—Kecelakaan Kereta Prambanan Ekspress (Prameks), Selasa (23/10/2012) menuai respons para Prameker, atau para pelanggan Prameks. Mereka meminta PT KAI lebih memperhatikan keselamatan penumpang bukan hanya mengejar keuntungan saja.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Anggota Dewan Pendamping Komunitas Prameker Joglo, Eko Setyanto, yang juga turut jadi korban dalam kecelakaan Prameks di Kalasan, menduga kecelakaan pramek dikarenakan human error yang mengejar keterlambatan dengan mempercepat laju kereta.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pengalamannya yang setiap hari menumpang Prameks ke Solo, Eko mendapati jika Prameks naas yang ditumpangnya kemarin mengalami keterlambatan keberangkatan.

Harusnya kereta berangkat pukul 15.10 WIB. Namun mundur menjadi 15.50 WIB. Karena keterlambatan ini ia menduga sang masinis Prameks mengambil langkah untuk mempercepat laju kereta yang ditargetkan sampai tepat waktu.

“Biasanya lajunya normal. Tetapi kemarin karena terlambat, laju kereta terasa lebih lebih cepat, dan berakhir akhirnya kereta anjlok,” ungkap Eko, Rabu (24/10/2012) kepada Harian Jogja.

Sebagai pelanggan Prameks, keterlambatan merupakan hal yang kerap ia alami karena kurangnya armada angkuta Prameks saat ini. Namun, satu hal yang ia sesalkan adalah prilaku untuk mengejar keterlambatan dengan kecepatan tinggi.

Eko menjelaskan, seharusnya PT KAI menyadari jika dengan kondisi Prameks ada saat ini, tidak mampu untuk melayani perjalanan sampai 12 trayek.

Jumlah ini dinilai akan memperbesar peluang terjadinya kerusahan ataupun human eror, hingga mempercepat usia kereta. Menurutnya, kereta berbeda dengan bus, yang dapat kejar setoran dengan menyalip dan melaju dengan kencang. Ia menilai 6 sampai 8 trayek adalah jumlah ideal saat ini yang dapat diterapkan PT KAI.

“Bisa jadi pertimbangan PT KAI untuk membuat perjalanan Prameks menjadi lebih berkualitas lagi. Minimal jangan sampai terlambat dan lebih tepat waktu di saat jam berpenumpang gemuk,” tambahnya.

Yohanes Oktama Ardito, Anggota Komunitas Railfans Ngayogyakarta, mengatakan musibah tergulingnya Prameks kemarin merupakan kejadian luar biasa yang pernah ia lihat. Sebagai penggemar Prameks, ia pun cukup prihatin atas kejadian ini.

“PT KAI harus segera mengambil langkah cepat untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat ketika mempergunakan transportasi kereta api,” jelas Dito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya