SOLOPOS.COM - Suasana pada pagelaran Prambanan Jazz Festival di Yogyakarta, Sabtu (19/8). Prambanan Jazz Festival 2017 dimeriahkan segudang musisi ternama mulai dari grup musik dan penyanyi Indonesia hingga luar negeri. Bukan hanya musisi jazz, tapi juga dipadukan dengan musisi pop maupun rock. Ada empat artist besar luar negeri dan lokal ada sekitar 50 artist, Sedangkan untuk spesial show dimeriahkan oleh penampil utama yakni Sarah Brightman. (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Wisatawan dari dalam dan luar negeri memenuhi Prambanan Jazz Festival 2017 di Candi Prambanan

Harianjogja.com, SLEMAN- Wisatawan dari dalam dan luar negeri memenuhi Prambanan Jazz Festival 2017 di Candi Prambanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu penonton bernama Ariyanti yang berasal dari Jakarta mengaku tertarik datang ke Prambanan Jazz Festival 2017 karena lokasi konser yang sangat menjual.

Menurutnya, jualan utama Prambanan Jazz, selain artis-artis kondang, adalah panggung dengan latar belakang candi yang sangat indah dan itu, katanya, sangat berhasil membuat dirinya datang ke hajatan musik yang sudah masuk tahun ketiga tersebut.

“Orang Jakarta selalu tertarik dengan konser out door seperti ini, karena biasanya festival jazz di Jakarta itu in door,” jelasnya, di sela menonton konser, Sabtu (19/8/2017).

Ia menambahkan, penggunaaan kompleks Candi Prambanan sebagai venue konser sangat efektif untuk mempromosikan situs warisan dunia tersebut agar semakin dikenal orang.

Para pengunjung yang datang, imbuhnya, pasti akan memotret artis yang sedang bernyayi di panggung, yang secara tidak langsung juga memotret Candi Prambanan. Ketika foto tersebut dibagikan ke media sosial, orang-orang yang melihat kemudian akan tertarik datang pada penyelengaraan berikutnya.

Ariyanti memang memuji lokasi konser Prambanan Jazz Festival 2017, namun ia berpendapat, penyelenggara harus mencari cara agar penonton tidak kepanasan. Menurutnya, saat siang hari kondisi begitu menyiksa karena pohon perindang yang ada sangat terbatas dan jauh dari panggung.

“Jeda artis juga lama. Aturan panggung dibuat dua. Tapi saya tetep suka karena kondisi di sini tidak begitu ramai. Karena mungkin enggak terlalu ramai, artisnya kadang jalan jalan, jadi disini bisa gampang foto sama artis,” ucapnya sembari terkekeh.

Senada dengan Ariyanti, Faiz juga merasa agak kepanasan saat siang hari. Tapi baginya itu bukan masalah, karena ia lebih suka memuji venue Prambanan Jazz Festival. “Sangat majestic. Dengan latar Candi Prambanan yang tidak lapuk sama zaman,” jelas pria asal Johor Baru, Malaysia itu.

Ia datang jauh-jauh dari Malaysia sengaja memang untuk menikmati penampilan artis-artis top Indonesia macam Afgan, Marcell, dan Tulus. Faiz menyampaikan dirinya adalah seorang penikmat jazz dan musisi-musisi Indonesia. Karena alasan itulah ia rela terbang jauh-jauh ke Jogja.

Lagipula, tambahnya, dengan datang ke Prambanan Jazz Festival 2017, ia tak hanya bisa menikmati lagu-lagu dari para idolanya, tapi juga bisa menikmati Candi Prambanan.

Faiz menyampaikan, di tanah kelahirannya tidak ada cagar budaya yang berwujud candi, kebanyakan adalah gedung-gedung peninggalan masa penjajahan Portugis dan Inggris. “Ukurannya juga kecil, tidak luas seperti ini,” jelas Faiz yang sudah dua kali berkunjung ke Candi Prambanan.

Penonton lain bernama Nadira juga mengaku tertarik datang ke Prambanan Jazz Festival 2017 karena aspek lokasi. Ia merasa penasaran dengan suasana konser ditempat terbuka dan di kompleks Candi Prambanan pula.

“Kalau di Jakarta kan konser selalu di dalam gedung. Penasaran sih pengen nyoba. Line up artisnya juga oke-oke,” jelas mahasiswi Universitas Indonesia itu.

Sebelumnya, CEO Rajawali Indonesia Communication sekaligus Founder Prambanan Jazz, Anas Syahrul Alimi menyampaikan Prambanan Jazz bukan hanya sekedar konser musik, tapi juga adalah diplomasi budaya untuk memperkenalkan Candi Prambanan ke dunia internasional.

“Festival ini akan menjadi alternatif tujuan konser musik yang menampilkan kearifan budaya lokal ke pentas global dengan menjadikan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia sebagai venue utama. Ini tentu menjadi kekuatan baru untuk memperkuat branding nasional. Prambanan Jazz adalah sebuah seni pertunjukkan yang memadukan antara seni, musik, dan budaya,” tuturnya.

Ia berharap, gelaran Prambanan Jazz Festival 2017 bisa memberikan kontribusi positif dalam upaya menggeliatkan potensi pariwisata di Jogja dan bisa membuat masyarakat Indonesia dan Dunia bisa semakin mencintai Kota Gudeg itu. Jika orang semakin mencintai Jogja, imbuhnya, maka keinginan untuk berkunjung akan semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya