SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Partai Demokrat dinilai telah mengkudeta secara setengah hati kepada Ketua Umum Anas Urbaningrum.

Pengamat politik Hanta Yudha menilai apa yang sudah dilakukan Majelis Tinggi Partai Demokrat dengan mengambil alih kewenangan ketua umum Anas Urbaningrum adalah kudeta setengah hati.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Kenapa saya sebut kudeta setengah hati? Karena dari semua pasal di AD ART partai tidak ada yang menyebutkan salah satu kewenangan Majelis Tinggi adalah mengambil alih kewenangan ketua umum. jadi, apa yang dilakukan ketua Majelis Umum Susilo Bambang Yudhoyono adalah kudeta setengah hati,” kata Hanta saat berbicara di Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/2/2013) yang disiarkan TV One.

Siapa yang akan menang, apakah kubu SBY atau Anas? Menurut Hanta itu sangat tergantung pada gerakan yang dilakukan masing-masing kubu untuk menarik kekuatan di tingkat DPC dan DPD.

“Ingat, bahwa DPC dan DPD juga tidak memiliki basis ideologi yang tegas. Maka, kubu mana yang akan menguntungkan itu yang akan dipilih. Jadi semua tergantung dari gerakan yang dilancarkan kubu Anas dan SBY,” tambah Hanta.

Menurut Hanta, Partai Demokrat harus menggelar kongres luar biasa (KLB) untuk memutuskan apa yang akan dilakukan partai untuk menyelesaikan segala persoalan internal. KLB di mata Hanta, juga akan menyelamatkan citra Partai Demokrat di mata publik.

“PUblik akan mengetahui langkah tegas apa yang akan dilakukan oleh Partai Demokrat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya