SOLOPOS.COM - Unggahan analisis berita survei Gallup Indonesia yang tersebar di internet

Solopos.com, SOLO — Hasil survei yang diklaim berasal dari Gallup Indonesia Poll jadi perbincangan hangat di dunia maya. Galup sempat menghebohkan karena menempatkan Prabowo-Hatta di atas Jokowi-JK. Belakangan diketahui kabar ini hoax alias berita bohong.

Stasiun televisi TVOne dan situs berita CNN kecolongan hasil survei Gallup Indonesia yang sudah terlanjur tersebar. Keduanya menyiarkan hasil survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo berkisar 52 persen atau di atas Jokowi yang hanya memperoleh 41 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebuah penelusuran di forum internet menunjukkan survei itu ternyata hanya hasil editan dari jajak pendapat yang dilakukan Gallup saat Barack Obama bersaing melawan John McCain pada 2008. Nama Obama digantikan dengan Prabowo, sedangkan McCain diganti pula dengan nama Jokowi.

Ekspedisi Mudik 2024

Survei dikemas dalam berita berjudul “Americans Predict Obama Will Be Next U.S. President” yang kemudian diganti menjadi  “Indonesians Predict Prabowo Will Be Next Indonesia President”.

Tulisan survei Gallup itu dimuat dalam artikel di forum sosial CNN, bukan sebagai berita namun hanya artikel pembaca. Tulisan itu diunggah di laman iReport.

Artikel soal survei Gallup ini diwartakan pendukung Prabowo, Pius Lustrilanang, di laman Facebook dengan judul Good News. Kabar ini merebak sampai akhirnya muncul di TV One. Kabar ini diulang pada running text yang muncul di layar. Namun, pemberitaan di running text itu kemudian dinyatakan ditarik.

Isu artikel ini mulai diketahui palsu setelah dalam salah satu paragraf menyebutkan nama Obama.

“What tips the balance of national opinion more strongly in favor of Prabowo is that, by a nine-percentage point margin, independents join Prabowo coalitions party in believing Obama is likely to win. [Apa tips keseimbangan opini nasional lebih kuat mendukung Prabowo adalah bahwa dengan marjin poin sembilan persen, mereka yang tidak berpartai bergabung dengan koalisi partai Prabowo dengan keyakinan Obama kemungkinan akan menang]” tulis berita itu.

CNN terlebih dahulu mengklarifikasi . “iReport ini tidak tersedia. iReport ini telah dihapus karena ditandai oleh masyarakat dan ditemukan melanggar Pedoman dan Syarat Penggunaan iReport Community,” tulis situs CNN, Selasa (24/6/2014).

Selain klarifikasi ini, sebuah gambar yang memperbandingkan kedua berita dihadirkan. Perbandingan dua pemberitaan media online tentang Pilpres AS yang di-posting pada 16 Juni 2008 dan tentang Pilpres Indonesia yang dimuat pada 24 Juni 2014 menunjukkan keduanya sangat identik. Lebih identik lagi, kedua berita tersebut sama-sama mempublikasi hasil survei Gallup Poll.

Gallup adalah lembaga survei kredibel di AS. Gallup selalu menjadi rujukan dalam setiap pemilihan umum di negeri itu. Survei Gallup ini berbeda dengan mayoritas hasil survei sejumlah lembaga survei di Indonesia yang diterbitkan pada bulan Juni.

TV One pada akhirnya juga menarik beritanya. “Mohon maaf berita Gallup kami tarik menunggu konfirmasi,” demikian tulis running text TVOne, Rabu (25/6/2014) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya