SOLOPOS.COM - Fadli Zon (Twitter)

solopos.com, JAKARTA–Prabowo vs Jokowi dihadirkan dalam dialog Capres-Cawapres yang diadakan oleh Kadin, Jumat (20/6/2014) malam. Acara mengambil tema ekonomi tersebut disiarkan langsung oleh TV One dan Metro TV. Salah satu pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto yakni komitmen Prabowo untuk membangun mobil nasional.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan mobil Esemka yang merupakan program dari Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat Walikota Kota Solo merupakan suatu kebohongan publik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mobil Esemka itu penipuan, itu kan dari Tiongkok, terus dirakit dibengkel, bukan buatan anak SMK itu,” kata Fadli di Djakarta Theater, Jumat (20/6/2014).

Dalam dialog bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Prabowo menceritakan sewaktu mengunjungi kantor Aburizal Bakrie, dia melihat ada maket mobil dan Ical, sapaan Aburizal Bakrie, ingin membuat mobil nasional.

Ketika ditanyakan apakah ide membuat mobil nasional Prabowo sama dengan ide pembuatan mobil Esemka, Fadli segera menolaknya.

“Yang pasti ide bikin mobil itu bukan seperti Esemka, itu abal-abal,” tandas Fadli.

Prabowo Subianto mendukung inisiatif pengusaha dalam pembangunan industri manufaktur demi terwujudnya pembangunan industri nasional yang kuat.

Dukungan kepada pengusaha ini dibutuhkan karena Prabowo memiliki impian. Capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa itu sempat bercerita di depan para pengusaha saat berkunjung di kantor Aburizal Bakrie pada tahun 90an.

“Saya dambakan mobil buatan Indonesia, saya ingat masa kejayaan tahun 90an. Saya ingat waktu itu Indonesia dikenal sebagai macan Asia. Saya di kantor ARB ada maket mobil, dia pengen bikin. Harapan saya, semoga keinginan itu masih bisa terwujud,” kata Prabowo dalam acara dialog dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bertempat di Djakarta Theatre, Jumat (20/6/2014).

Untuk mewujudkan impian itu, Prabowo akan menguatkan kerjasama antar pemerintah, pengusaha, politisi, buruh, dan para akademisi dalam memajukan industri manufaktur.

“Beritahu apa yang anda butuh nanti kami dukung. Tapi kalau anda tidak maju-maju, pemerintah akan ambil alih,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya