SOLOPOS.COM - Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani duduk bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Gerindra memastikan tetap berkoalisi dengan PDIP dalam Pemilu 2014, meski masalah pencalonan presiden dan wakil presiden belum dipastikan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Prabowo Subianto dinilai sangat mungkin berpasangan dengan Puan Maharani pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Akan tetapi, pasangan tersebut kemungkinan bakal kalah jika lawannya Anies Baswedan menggandeng Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, atau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Prediksi itu disampaikan oleh Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting Saiful Mujani. “Prabowo-Puan vs Anies-Airlangga [Ridwan atau Khofiffah atau AHY] kemungkin Anies lebih baik peluangnya untuk menang,” katanya melalui Twitter, Sabtu (6/11/2021).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Yang bisa menghentikan Anies sementara ini tidak ada kecuali Ganjar. Maka yang menentukan kemudian adalah apakah PDIP akan tetap dukung Prabowo lawan Anies karena ingin Puan jadi wapres Prabowo. Padahal, Prabowo akan kalah sama Anies sehingga target Puan tak tercapai?” tambah dia.

Baca juga: Ketum PAN Beri Sinyal Dukung Ganjar Maju Pilpres

Saiful menjelaskan peta tersebut terjadi apabila partai politik tidak memaksa untuk mengusung kadernya sebagai capres atau cawapres. Alasannya berdasarkan elektabilitas saat ini, Saiful menjelaskan cuma ada beberapa nama potensial yakni Prabowo, AHY, Puan Maharani (PDIP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Muhaimin Iskandar (PKB).

Peluang Lebih Baik

Sedangkan partai lain, menurutnya, belum terlihat ketua atau wakil ketuanya yang sudah mulai kerja untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sedangkan yang punya tingkat keterpilihan cukup tinggi adalah Prabowo dan AHY. Saiful melihat Golkar bisa bersama dengan Prabowo maupun AHY. Hal itu,  tergantung pada Airlangga dapat posisi capres, cawapres, atau tidak. Selain itu juga berpengaruh siapa yang memiliki peluang lebih baik untuk menang.

“Kalau Puan berpasangan dengan Prabowo, maka Golkar mungkin tak ke Prabowo karena target jadi cawapres sudah terisi Puan. Bila kans AHY baik, Airlangga bisa bersama AHY. Prabowo-Puan vs AHY-Airlangga? Dilihat dari kursi mereka di DPR, sudah cukup,” jelasnya.

Apabila koalisi tidak bisa terbentuk dengan Prabowo atau AHY, partai politik bisa mencari alternatif selain kader. Dilihat dari sentimen pemilih, ada sejumlah nama di luar ketua partai yang menunjukan gejala dukungan kuat dari rakyat. Mereka adalah Ganjar, Anies, Ridwan, dan Khofifah.

Baca juga: Pemilihan Andika sebagai Panglima TNI Terkait Arah Pilpres 2024

Di antara nama-nama ini, papar Saiful, Ganjar unggul cukup jauh. Bahkan besar peluangnya untuk mengalahkan semua calon. “Kalau PDIP tidak mencalonkannya karena memasangkan Puan dengan Prabowo, mungkin Ganjar tidak maju. Kalau Ganjar tidak maju lalu siapa? Mungkin Anies, Ridwan, atau Khofiffah. Sementara, Anies berpeluang unggul atas Prabowo dan AHY,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya