SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Ketua Umum Partai Gerindra, <a title="Fadli Zon Jelaskan Soal Elite Maling yang Dimaksudkan Prabowo" href="http://news.solopos.com/read/20180402/496/907574/fadli-zon-jelaskan-soal-elite-maling-yang-dimaksudkan-prabowo">Prabowo Subianto,</a> merasa prihatin dengan banyaknya elite partai politik tertentu yang kerap memanfaatkan nama besar Presiden I RI, Soekarno, untuk meraih simpati masyarakat.</p><p>Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya saat acara halalbihalal bersama kader Partai Gerindra di Gedung Merapi, kompleks Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang, Sabtu (23/6/2018).</p><p>&ldquo;Saya menjadi kasihan dengan Bung Karno [sapaan Soekarno]. Sebenarnya <a title="Film Lima Ajak Masyarakat Memaknai Pancasila" href="http://entertainment.solopos.com/read/20180607/482/920946/film-lima-ajak-masyarakat-memaknai-pancasila">Bung Karno</a> itu kan milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya kelompok tertentu. Tapi, namanya sering diklaim menjadi ikon partai tertentu. Padahal, orang-orang yang ada di partai itu tidak paham tentang Bung Karno,&rdquo; ujar Prabowo dalam orasinya.</p><p>Prabowo mengatakan Bung Karno merupakan sosok yang dikenal sebagai marhaen karena membela rakyat kecil. Namun, banyak politikus yang kerap menggunakan nama Bung Karno sering melupakan nasib rakyat kecil.</p><p>Prabowo mencontohkan bukti elite politik mengabaikan nasib rakyat kecil adalah dengan masih terjadinya kesenjangan ekonomi di Indonesia. Ia pun mengacu pada data Credit Suisse Global Wealth Report 2016 yang menyatakan bahwa 68% rakyat di Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan dan kekayaan Tanah Air hanya dikuasai 1% penduduk Indonesia atau sekitar 2,5 juta orang.</p><p>&ldquo;Jangan Pancasila hanya dijadikan slogan, tapi tidak dijalankan. Bagaimana bisa adil jika kekayaan hanya dijadikan milik segelintir orang. Kenyataan saat ini bahwa sistem politik bangsa Indonesia sudah banyak kehilangan kekuatan,&rdquo; terang mantan Pangkostrad itu.</p><p>Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebutkan alasan mengatakan bahwa TNI lemah. Pernyataan Prabowo itu belakangan sempat menjadi viral karena dianggap menyebar kekhawatiran.</p><p>&ldquo;Saya mengatakan TNI kita sekarang lemah karena saya mencintainya. Saya ingin TNI kuat. Tidak mungkin tentara kuat kalau enggak ada uang, bagaimana negara kuat kalau TNI lemah,&rdquo; ujar Prabowo sambil menunjukkan pemberitaan di salah satu media online nasional yang menunjukkan pernyataan Menteri Pertahanan, Jendera TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, bahwa Indonesia hanya mampu bertahan tiga hari saat menghadapi perang.</p><p>Selain ratusan kader Partai Gerindra, acara halalbihalal itu juga turut dihadiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada atau tepatnya <a title="Pilgub Jateng 2018: Pemilih Terdaftar di DPT Tak Harus Bawa KTP ke TPS" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180619/493/923099/pilgub-jateng-2018-pemilih-terdaftar-di-dpt-tak-harus-bawa-ktp-ke-tps">Pilgub Jateng 2018</a>, Sudirman Said-Ida Fauziyah.</p><p>Prabowo menginstruksikan kader Gerindra untuk berusaha memenangkan Sudirman-Ida saat pencoblosan pilkada atau Pilgub Jateng 2018, Rabu (27/6/2018) nanti.&nbsp;</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya