SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid, mengatakan tak mau ambil pusing terkait hasil survei Charta Politika. Survei lembaga itu pada Maret 2019 menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih tertinggal dari kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Hidayat beralasan hasil survei pasti sangat beragam. Karena itulah dia tidak lantas memercayai hasil survei Charta Politika. Menurutnya, hasil survei itu merupakan penggambaran jika Pilpres 2019 digelar pada saat ini.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Pileg dan pilpres baru akan terjadi tanggal 17 April yang akan datang,” ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (25/3/2019).

Pria yang kerap disapa HNW itu mengingatkan jika hasil lembaga survei bisa saja tak sama seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu tak ada satu pun lembaga survei yang sama dengan hasil akhir penghitungan KPU, termasuk Charta Politika sendiri.

“Jadi survei ini menurut saya sebagai bagian dari masukan masing-masing pihak,” kata dia.

Politikus PKS itu pun mengklaim bahwa hasil survei Charta Politika Indonesia bertentangan dengan survei internal kubunya. “Dan di survei kami malah bertentangan dengan yang disebutkan Charta Politika, jadi itu adalah bagian-bagian daripada masukan-masukan ya kita ambil aja sebgai masukan,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dengan elektabilitas 53,6 persen dibandingkan dengan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 35,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya