SOLOPOS.COM - Hatta Rajasa (ketiga dari kiri) berpelukan dengan Prabowo Subianto (ketiga dari kanan). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetyo Utomo)

Solopos.com, JAKARTA — Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan merealisasikan wacana pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke wilayah lain jika berhasil menang dalam pemilihan presiden.

Hal itu termuat dalam program mempercepat pembangunan infrastruktur yang dimasukkan dalam visi misi Prabowo-Hatta sebagaimana dikutip dari website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Ada 11 poin yang terkandung dalam visi misi Prabowo-Hatta terkait percepatan pembangunan infrastruktur. Sebelas poin tersebut adalah:

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung proses produksi dari kegiatan ekonomi utama pada 6 koridor ekonomi MP3EI. Dana APBN yang dialokasikan adalah sekitar Rp 1.400 triliun atau 10,32 persen dari total belanja negara 2015-2019.

2. Membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan, termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 4.000 km rel kereta api, pelabuhan laut (samudra dan nusantara) dan pelabuhan udara, listrik, dan telekomunikasi. Kereta api dijadikan prioritas pembangunan infrastruktur transportasi.

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur strategis irigasi dan pelabuhan perikanan di pesisir.

4. Memulai proses perencanaan pemindahan ibu kota negara.

5. Membangun infrastruktur, fasilitas pendukung, dan kawasan industri nasional, termasuk industri maritim dan pariwisata.

6. Mempercepat pembangunan konektivitas melalui teknologi informasi dan telekomunikasi.

7. Memperbesar porsi Anggaran Transfer ke Daerah yang diisyaratkan untuk pembangunan pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas publik di provinsi dan kotamadya/kabupaten.

8. Membangun secara bertahap jalan bebas hambatan di atas laut pada beberapa segmen jalur pantura Jawa, yang berpotensi terintegrasi dengan jalur kereta.

9. Meningkatkan pelayanan kepelabuhan untuk menurunkan waktu dan biaya angkut (terminal handling charge) sebagai bagian upaya menurunkan beban biaya logistik.

10. Mengembangkan infrstruktur pendukung pulau-pulau terluar.

11. Mempercepat penyediaan rumah bagi 15 juta rakyat yang belum punya rumah melalui: (i) negara harus memiliki stok tanah (land bank) untuk rumah rakyat, (ii) pengembangan apartemen/rumah susun oleh swasta BUMN untuk mengefisienkan konsumsi lahan di perkotaan, (iii) pembangunan 2000 tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah, berkapasitas 500 unit per tower. Pembelian dilakukan dengan cicilan selama 20 tahun berbunga 5 persen per tahun, atau bagi hasil syariah
yang setara, (iv) pembangunan apartemen bagi kelas menengah oleh swasta dan atau BUMN. Negara memberikan subsidi bunga sehingga pembeli hanya membayar bunga maksimal 5 persen per tahun atau bagi hasil syariah yang setara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya